BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui inovasi layanan digital. Langkah ini diwujudkan dengan pengembangan aplikasi Mobile JKN dan layanan Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (Pandawa).
Kepala Bagian Mutu Pelayanan BPJS Kesehatan Kota Pontianak, Wibowo, mengungkapkan bahwa cakupan kepesertaan JKN saat ini telah mencapai 98% dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 277 juta jiwa.
“Tentunya ini merupakan pencapaian yang membanggakan, tetapi juga menjadi tantangan bagi BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” ujar Wibowo.
Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Pemkab Rohul dalam Memperkuat Jaminan Sosial
Untuk mengatasi kendala akses layanan, terutama bagi peserta yang berdomisili jauh dari kantor BPJS Kesehatan, tersedia dua jenis kanal layanan, yaitu tatap muka dan non-tatap muka. Salah satu inovasi layanan non-tatap muka adalah aplikasi Mobile JKN, yang memungkinkan peserta mengakses berbagai layanan BPJS Kesehatan langsung dari ponsel mereka. Selain itu, layanan Pandawa melalui WhatsApp juga menjadi solusi bagi peserta yang ingin mengurus administrasi secara daring.
Frontliner BPJS Kesehatan, Uray Dwiyanti Siska Nurhayati, menjelaskan bahwa kehadiran layanan digital ini bertujuan untuk mempermudah akses peserta terhadap layanan BPJS Kesehatan tanpa harus datang langsung ke kantor.
“Dengan aplikasi Mobile JKN dan layanan Pandawa, peserta bisa mengurus berbagai keperluan administrasi secara lebih praktis,” kata Uray Dwiyanti Siska Nurhayati.
Dengan perkembangan teknologi ini, BPJS Kesehatan berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan efisien bagi seluruh peserta JKN di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News
