Pemerintah meresmikan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (18/10/2024), menandai momen penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia. Bandara ini dibangun sepenuhnya oleh swasta, yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), melalui anak perusahaannya, PT Surya Dhoho Investama, dengan total investasi mencapai hampir Rp12 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan kebanggaannya atas kehadiran Bandara Dhoho, yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kediri. “Bandara ini merupakan yang pertama di Indonesia yang 100% pembangunannya dibiayai oleh swasta,” ujarnya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam proyek infrastruktur.
Bandara Dhoho memiliki fasilitas modern, termasuk landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi, yang mampu menampung hingga 1,5 juta penumpang per tahun, dengan potensi meningkat menjadi 10 juta penumpang. Selain melayani penerbangan domestik, bandara ini juga direncanakan untuk penerbangan internasional, serta layanan haji dan umrah.
Saat ini, sudah ada tiga maskapai yang beroperasi di Bandara Dhoho, yaitu Super Air Jet, Batik Air, dan Citilink, dengan berbagai rute penerbangan yang menghubungkan Kediri dengan Jakarta, Bali, dan sejumlah kota lainnya. Pembangunan bandara ini diharapkan akan memperluas akses masyarakat di Jawa Timur bagian selatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan keberhasilan ini, pemerintah berharap model investasi swasta seperti ini dapat direplikasi di proyek infrastruktur lainnya, guna mempercepat pembangunan dan meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia.
