InfoEkonomi.ID – LinkedIn, platform jaringan profesional milik Microsoft, mengonfirmasi bahwa mereka menggunakan data pribadi pengguna untuk melatih model kecerdasan buatan (AI). Pengakuan ini muncul setelah LinkedIn dituduh melibatkan pengguna dalam pengujian AI tanpa memberi tahu mereka terlebih dahulu.
Dalam sebuah postingan blog terbaru, LinkedIn menjelaskan bahwa mereka telah memperbarui kebijakan privasi guna memberikan kejelasan terkait penggunaan data pribadi dalam pengembangan alat-alat AI. Alat ini mampu menghasilkan saran tulisan dan rekomendasi posting yang lebih baik. Data yang dikumpulkan mencakup aktivitas pengguna seperti postingan, preferensi bahasa, frekuensi login, dan respons terhadap konten.
“Pengguna memiliki pilihan terkait penggunaan data mereka,” ujar Greg Snapper, Juru Bicara LinkedIn. Ia menegaskan bahwa LinkedIn selalu terbuka dalam ketentuan layanannya, seperti diberitakan cnbcindonesia.com, Rabu (25/9).
LinkedIn juga menyatakan bahwa pengguna dapat dengan mudah menonaktifkan alat uji AI dari perangkat seluler dan desktop mereka. Berikut langkah-langkahnya:
- Buka Pengaturan akun.
- Klik “Privasi Data”.
- Pilih “Data untuk Peningkatan AI Generatif”.
- Matikan fitur tersebut.
Namun, LinkedIn juga menambahkan bahwa jika pengguna memutuskan untuk menonaktifkan fitur tersebut, LinkedIn dan afiliasinya tidak akan menggunakan data pengguna di masa mendatang. Namun, data yang sudah digunakan sebelumnya tidak akan terpengaruh oleh keputusan ini.
Pembaruan terkait fitur AI dan kebijakan privasi baru ini akan mulai berlaku pada 20 November 2024. Bagi yang ingin melindungi data pribadi mereka, penting untuk segera melakukan pengaturan privasi tersebut.
