InfoEkonomi.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) menggelar Rapat Koordinasi Rakor) bersama Sekda Provinsi, Kabupaten/Kota, OPD se Bali dan pihak terkait yang bertujuan mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Prama Sanur Beach Bali, Sanur, Sabtu (16/3).
Rakor ini diselenggarakan untuk menyamakan pemahaman guna mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor pertanian melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, dalam rakorda tersebut juga diluncurkan KUR Alat Mesin Pertanian (KUR Alsintan) dan Kredit Prioritas Sektor Pertanian (KPSP) oleh Bank BPD Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah membuka akses yang lebih luas untuk memperkuat modal bagi petani.
“Pertama, ada KUR, kemudian Kredit Usaha untuk Alsintan, untuk memperkuat pertanian. Kemudian Bank BPD Bali juga meluncurkan KPSP. Ini adalah kebijakan yang sangat baik untuk membantu petani kita,” ujarnya yang dilansir dari Nusabali.com.
Untuk itu, Sekda Dewa Made Indra meminta kepada sekda kabupaten/kota se Bali, kepala dinas pertanian kabupaten/kota dan provinsi menyampaikan informasi tersebut kepada petani. Penyampaikan itu bisa melalui pertemuan dengan para pekaseh ketua kelompok tani.
“Tak cukup hanya disampaikan, dibantu difasilitasi dihubungkan dengan pihak bank,” tegasnya.
Dewa Indra menyatakan dia nanti akan meminta kadis-kadis pertanian mengorganisir pertemuan dengan para petani, bisa melalui pekasehnya, dengan kelompok usaha tani. Sehingga dengan demikian fasilitas tersebut (KUA dan KPSP) sampai kepada petani.
Sementara Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut penandatanganan PKS (penandatanganan kerjasama) Pembiayaan antara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian RI dengan Bank BPD Bali pada 7 Maret 2024.
Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menurut Sudharma masih menjadi salah satu tolak ukur pertumbuhan ekonomi daerah. Terlebih lagi dengan inovasi dan optimalisasi digitalisasi yang memudahkan pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet penjualan. Hal tersebut mendorong Bank BPD Bali, sebagai salah satu bank penyalur KUR, untuk mampu mendongkrak kinerja dan pengembangan UMKM, mempermudah usaha rakyat.
Bank BPD Bali, juga mendukung komitmen OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam percepatan dan perluasan akses keuangan kepada pelaku UMKM bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Serta penanganan inflasi oleh bersama Bank Indonesia melalui TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah).
Sampai dengan bulan Desember 2023 lalu, Bank BPD Bali telah menyalurkan KUR Rp6,58 triliun, dengan NPL 0,49 persen. Dikatakan Sudharma selama tahun 2023 penyaluran KUR Bank BPD Bali telah mencapai 100 persen dari target 1,728 triliun, dengan NPL 0,09 persen dan 88,27 persen share dari sektor produksi.
Terkait KUR Alsintan dijelaskan Sudharma merupakan KUR untuk pembelian alat dan mesin pertanian (alsintan). Penerima KUR Alsintan diutamakan kepada kelompok (tani), koperasi dan badan usaha, dengan plafon Rp500 juta sampai Rp 2miliar.
Kemudian untuk Kredit Prioritas Sektor Pertanian (KPSP) Bank BPD Bali, kredit yang mencakup proses bisnis pra produksi hingga pasca produksi pada sektor pertanian, dengan benefit iuran BPJSTK dari Bank BPD Bali, selama 12 bulan.