PT Asuransi Allianz Life Indonesia melaporkan pendapatan premi dari kanal bancassurance sebesar Rp7,8 triliun pada Desember 2024, mencatatkan kenaikan sebesar 12% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan Allianz Life per Desember 2024, total pendapatan premi perusahaan mencapai Rp16,54 triliun, yang menunjukkan kenaikan 9,55% secara tahunan dibandingkan dengan Rp15,1 triliun pada Desember 2023.
Ancilla Lily, Country Chief Bancassurance Officer Allianz Life Indonesia, menyatakan bahwa porsi pendapatan premi dari bancassurance setara dengan kanal keagenan, menegaskan pentingnya kedua saluran distribusi tersebut dalam strategi pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga: Allianz Life Raih Kinerja Positif, Total Aset Tembus Rp 36 Triliun pada 2024
“Allianz Life yakin kanal bancassurance akan terus memberikan kontribusi positif dan menjadi salah satu pilar utama pendapatan premi perusahaan, bersama dengan kanal keagenan,” ujar Ancilla. Dia juga mengungkapkan bahwa Allianz Life telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai bank di Indonesia, yang memiliki komitmen dan visi yang sama dalam melindungi masa depan nasabah melalui inovasi produk perlindungan. Saat ini, Allianz Life telah bekerja sama dengan lebih dari 10 bank, menawarkan produk perlindungan seperti asuransi jiwa unit link dan tradisional.
“Selain itu, Allianz Life akan terus memaksimalkan kanal bancassurance dengan memperluas portofolio produk bersama mitra bank yang ada serta membuka peluang kemitraan baru,” tambah Ancilla.
Pada 2025, Allianz Life memperkuat kerjasama strategis dengan HSBC Indonesia melalui peluncuran produk unit link Premier Plan Assurance, yang memberikan perlindungan dan hasil investasi optimal bagi nasabah.
Ancilla juga menyebutkan bahwa perusahaan terus menargetkan pertumbuhan positif pada pendapatan premi, termasuk dari kanal distribusi bancassurance. “Kami akan terus berkolaborasi dengan mitra bank untuk memperluas jangkauan dan melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk periode Januari hingga September 2024, kanal distribusi bancassurance masih mendominasi pendapatan premi industri asuransi jiwa, dengan kontribusi sebesar Rp57,70 triliun, yang naik 2,9% dari total pendapatan premi.
Sementara kanal keagenan mencatatkan pendapatan Rp42,99 triliun, naik 2,5%, dan kanal distribusi lainnya tercatat Rp31,57 triliun, mengalami penurunan sebesar 7,2%.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News