Kamis, Desember 5, 2024
spot_img

Bahlil Ungkap 300 Perizinan Jadi Penghambat Investasi Hulu Migas

InfoEkonomi.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 300 perizinan yang harus dilalui untuk memulai investasi hulu migas di Indonesia. Menurutnya, banyaknya perizinan ini perlu dievaluasi untuk mempermudah proses investasi dan menarik lebih banyak modal asing.

Dalam video sambutannya di Detikcom Leaders Forum di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah sedang merumuskan langkah-langkah komprehensif dan terukur terkait regulasi perizinan.

- Advertisement -

“Kami sedang merumuskan langkah-langkah komprehensif dan terukur, khususnya pada regulasi perizinan. Kenapa? Karena perizinan kita terlalu banyak, ada kurang lebih sekitar 300 lebih izin,” ungkapnya dalam video sambutan detikcom Leaders Forum di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).

“Nah, ini (perizinan investasi hulu migas) kita akan pangkas, kita akan potong!” tegas Bahlil.

- Advertisement -

Bahlil juga menambahkan bahwa dia akan berdialog dengan kontraktor kontrak kerja sama (K3S) untuk mendiskusikan masalah dan pendapatan sektor minyak dan gas bumi.

Dia menyebutkan bahwa banyak negara di seluruh dunia bersaing untuk menarik investasi asing langsung (FDI) di sektor hulu migas. Oleh karena itu, Bahlil berjanji akan memberikan insentif yang diperlukan untuk mendorong masuknya investasi asing ke Indonesia.

“Kita akan memperhatikan sweetener-sweetener (insentif) yang mumpuni untuk kemudian bisa kita menawarkan kepada investor. Karena hampir semua di dunia sekarang itu berlomba-lomba untuk mencari foreign direct investment (FDI) di sektor hulu migas,” tutur Bahlil.

Ia menyebut lifting minyak Indonesia saat ini hanya 600 ribu barel setiap harinya. Sedangkan konsumsi dalam negeri mencapai 1,6 juta barel per hari.

- Advertisement -

Menurutnya, ada peluang meningkatkan pendapatan andai produksi minyak tersebut bisa digenjot. Bahlil menyebut lifiting minyak Indonesia saat ini baru mampu menyumbang pendapatan negara sekitar US$12 miliar atau Rp184 triliun per tahun (asumsi kurs Rp15.415 per dolar AS).

“Nah, kalau kita mampu meningkatkan lifting kita maka otomatis pendapatan negara naik, mengurangi impor, penciptaan lapangan pekerjaan, dan perlahan-lahan kita akan menuju kepada apa yang disebut dengan kemandirian energi,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Bahlil Bongkar Ribet Investasi Hulu Migas di RI: Ada 300 Izin”

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img