InfoEkonomi.ID – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjaga kualitas aset dan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) tetap tinggi. BCA tercatat menjadi bank dengan rasio dana murah tertinggi di Tanah Air.
Artinya, BCA bisa tidak terburu-buru mengerek suku bunga dananya saat Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan bunga acuan. Per September 2022, BCA mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) tembus Rp 1.026 triliun.
DPK BCA meningkat 11% secara tahunan atau year on year (YoY). Pertumbuhan ini ditopang oleh CASA atau tabungan dan giro perseroan yang tumbuh 15,1% YoY mencapai Rp 830,4 triliun.
Rasio CASA bank dengan kode saham BBCA ini telah mencapai 81% terhadap total DPK per kuartal ketiga 2022. Pada periode yang sama tahun lalu, rasio dana murah ini baru mencapai 78,1% dan pada akhir 2021 tercatat 78,6%.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pertumbuhan CASA ditopang oleh tingginya frekuensi transaksi dan peningkatan basis nasabah.
“Pada sembilan bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 39,5% YoY mencapai 17,4 miliar transaksi,” kata Jahja pada Kamis (21/10).
BCA memastikan masih akan menahan suku bunga kredit meskipun Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya 125 basis poin (bps) di tahun ini ke level 4,75%. Pasalnya, likuiditas BCA masih aman dengan struktur pendanaan yang cukup bagus dan DPK ditopang oleh dana murah.