Kebutuhan perumahan yang tinggi di Indonesia terus mendorong permintaan terhadap kredit pemilikan rumah (KPR). PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan signifikan dalam pembiayaan KPR iB Hijrah Baitullah, dengan volume yang meningkat lebih dari tiga kali lipat secara year on year (yoy) pada akhir 2024.
Direktur Bank Muamalat, Karno, mengungkapkan bahwa peningkatan ini selaras dengan lonjakan Number of Account (NoA) yang tumbuh lebih dari lima kali lipat pada periode yang sama. Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan KPR syariah, Bank Muamalat menghadirkan program KPR iB Hijrah Baitullah dengan berbagai keuntungan, seperti hadiah porsi pendaftaran haji atau paket umrah tanpa perlu diundi. Selain itu, nasabah juga bisa memilih hadiah berupa wakaf masjid, wisata halal, atau logam mulia.
Sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat menawarkan pembiayaan perumahan dengan skema angsuran ringan dan tenor hingga 25 tahun. Nasabah dapat memilih antara skema angsuran berjenjang (step-up) atau tetap (fixed) sesuai kebutuhan. Karno menambahkan bahwa margin pembiayaan dimulai dari 5,88% per tahun selama dua tahun untuk skema step-up, sementara opsi single margin tersedia mulai dari 9,25% fixed selama 10 tahun.
Baca Juga:Â Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, Bank Muamalat Gelar Muamalah Executive Class
Produk KPR iB Hijrah Baitullah menggunakan akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti pembelian rumah, take over, top up, maupun refinancing. “Harga rumah yang kami biayai berkisar antara Rp 300 juta hingga Rp 5 miliar, dengan rata-rata rumah yang diminati nasabah berada di kisaran Rp 850 juta,” ujar Karno dalam keterangan resmi pada Selasa (11/3).
KPR iB Hijrah Baitullah sangat cocok bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah sambil mempersiapkan keberangkatan haji atau umrah sejak dini. Produk ini juga sejalan dengan visi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News