Adaro Energy Indonesia (ADRO), perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, mengumumkan akan membagikan dividen tambahan senilai US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp41,18 triliun kepada pemegang saham berdasarkan hasil tahun buku 2023.
Berdasarkan perhitungan awal, besaran dividen per saham diperkirakan mencapai Rp1.359 per lembar saham, dengan menggunakan asumsi kurs Rp15.898 per dolar AS. Meskipun demikian, hingga saat ini, perusahaan belum menetapkan kurs pasti yang akan digunakan, sehingga pengumuman jumlah dividen yang tepat masih belum diumumkan.
Pembagian dividen ini akan memberikan keuntungan besar bagi sejumlah pemegang saham utama Adaro, termasuk keluarga Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Edwin Soeryadjaya, TP Rachmat, keluarga Arini Subianto, serta Sandiaga Uno melalui kongsi Saratoga.
Boy Thohir, salah satu pemegang saham terbesar Adaro, diperkirakan akan menerima dividen sekitar Rp2,65 triliun. Sementara itu, Edwin Soeryadjaya diperkirakan akan memperoleh Rp1,42 triliun, dan TP Rachmat akan meraih dividen senilai Rp 1,09 triliun. Keluarga Arini Subianto juga akan mendapat bagian sebesar Rp 107,07 miliar.
Adaro Strategic Investment (ASI), yang merupakan kongsi dari keluarga Thohir, keluarga Subianto, keluarga TP Rachmat, dan Grup Saratoga yang dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, secara total berhak atas Rp18,80 triliun dari dividen tersebut. ASI memiliki porsi kepemilikan saham di Adaro yang terbagi dalam beberapa entitas.
Secara rinci keluarga Boy Thohir memiliki porsi kepemilikan tidak langsung sebesar 18,73% di ASI lewat PT Trinugraha Thohir. Adapun pemegang saham PT Trinugraha Thohir adalah Boy Thohir (23,33%), Erick Thohir (23,33%), Hireka Vitaya (23,33%) dan Edna Thohir (29,99%).
Kemudian ada Grup Saratoga yang memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 26,20% di ASI. Pemegang saham terbesar Saratoga lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung adalah Edwin (52,17%), Sandiaga Uno (21,51%), Joyce Soeryadjaya Kerr (16,36%) dan Publik (9,81%).
Selanjutnya ada PT Persada Capital Investama (PCI) milik keluarga Arini Subianto yang memiliki kepemilikan saham tidak langsung sebesar 25,07% di ASI. Pemegang saham terbesar PCI lewat kepemilikan langsung dan tidak langsung adalah Meity Subianto (51,25%), Arini Subianto (16,25%), Armelia Subianto (16,25%) dan Ardiani Subianto (16,25%).
Terakhir ada PT Triputra Investindo Arya (TIA) milik keluarga TP Rachmat yang memegang secara tidak langsung 30,01% saham ASI. Pemegang saham TIA adalah istri TP Rachmat, Like Rani Imanto (99,99%) dan Christian Ariano Rachmat (0,01%).
Apabila seluruh dividen yang diterima oleh Adaro Strategic Investment (ASI) dibagikan semua kepada pemegang saham berdasarkan porsi kepemilikan, maka Rp 18,80 triliun akan terbagi menjadi:
- Keluarga Thohir Rp 3,52 triliun
- Kongsi Saratoga Edwin dan Sandiaga Rp 4,93 triliun
- Keluarga Subianto Rp 4,71 triliun
- Keluarga TP Rachmat Rp 5,64 triliun
Sementara itu secara spesifik, apabila dividen dibagikan kepada pemegang saham sampai ke pemilik terakhir, maka sosok-sosok ini akan memperoleh dividen gabungan secara langsung dan tidak langsung dari Adaro senilai:
- Like Rani Imanto Rp 5,64 triliun
- Edwin Soeryadjaya Rp 3,99 triliun
- Boy Thohir Rp 3,47 triliun
- Meity Subianto Rp 2,41 triliun
- TP Rachmat Rp 1,09 triliun
- Edna Thohir Rp 1,06 triliun
- Sandiaga Uno Rp 1,06 triliun
- Arini Subianto Rp 872 miliar
- Erick Thohir dan Hireka Vitaya masing-masing Rp 821 miliar
- Joyce Soeryadjaya Kerr Rp 806 miliar
- Armelia, Ardiani Subianto masing-masing Rp 765 miliar
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News