Kuliah pada jurusan farmasi merupakan suatu hal yang membanggakan baik di nilai secara pribadi, keluarga hingga masyarakat Indonesia. Ilmu kefarmasian di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, perkembangannya baru terlihat signifikan setelah Indonesia merdeka. Tercatat bahwa industri farmasi di Indonesia terus bertumbuh, baik dari sisi produksi obat-obatan hingga alat kesehatan. Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2024, ada 800 lebih perusahaan di industri farmasi dan kesehatan Indonesia.
Salah satu cabang organisasi kesehatan yaitu PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) Kota Bandung dengan alamat website pafibandung.org menjelaskan bahwa jurusan farmasi merupakan program studi favorit di Indonesia yang berfokus pada penelitian, meracik serta mendistribusikan obat-obatan kepada masyarakat lokal.
Menurut PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) Kota Pekalongan dengan alamat website pafipckotapekalongan.org jurusan farmasi tidak sulit untuk di pelajari oleh calon mahasiswa baru, Mahasiswa di jurusan farmasi tidak hanya harus menguasai teori, tetapi juga harus memiliki keahlian khusus di bidangnya. Kuliah di jurusan farmasi lebih banyak menghabiskan waktu untuk bereksperimen di laboratorium bersama dosen.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai keuntungan memilih kuliah jurusan farmasi serta apa saja tantangan yang dihadapi oleh calon mahasiswa baru saat kuliah di jurusan farmasi.
Apa saja keuntungan memilih kuliah pada jurusan ilmu farmasi?
Kuliah jurusan farmasi merupakan pilihan tepat bagi Anda yang ingin memiliki prospek pekerjaan yang menjanjikan. Ada berbagai profesi kesehatan pada lulusan farmasi seperti apoteker, dosen, peneliti di berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta. Berikut adalah beberapa keuntungan yang Anda dapatkan jika kuliah jurusan farmasi:
1. Peluang karir yang menjanjikan
Jurusan farmasi dapat membuka banyak jalur karir menjanjikan di berbagai sektor, termasuk industri farmasi, apotek, penelitian, dan kebijakan kesehatan. Lulusan dapat bekerja sebagai apoteker, peneliti, atau bahkan dalam pengembangan produk obat terbaru.
2. Farmasi menjadi pilihan kedua setelah jurusan kedokteran
Bagi beberapa mahasiswa menganggap jurusan kedokteran adalah jurusan terbaik. Faktanya, setiap tahun mahasiswa di Indonesia lebih berminat pada jurusan farmasi. Fleksibilas waktu dan jurusan farmasi lebih mudah di pahami menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa baru.
3. Kontribusi dan kepedulian pada kesehatan masyarakat
Sebagai mahasiswa farmasi, Anda akan dilatih untuk memberikan obat yang aman dan efektif kepada pasien. Ini memungkinkan Anda untuk berkontribusi secara langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Lulusan farmasi dihormati oleh masyarakat
Profesi farmasi dihormati dalam masyarakat. Lulusan jurusan ini akan menjadi bagian dari komunitas profesional yang diakui, memberikan rasa bangga dan membuka peluang untuk koneksi profesional.
5. Gaji yang kompetitif
Industri farmasi dapat menawarkan gaji yang menarik bagi lulusan. Profesi ini sering kali dianggap sebagai salah satu yang paling menguntungkan secara finansial di sektor kesehatan.
6. Pengetahuan kesehatan dan pengembangan diri lebih baik
Mahasiswa farmasi terlibat dalam pembelajaran seumur hidup dan pengembangan keterampilan interpersonal serta manajemen waktu. Ini membantu mereka menjadi profesional yang kompeten dan meningkatkan nilai pasar mereka.
7. Ilmu farmasi tidak hanya belajar tentang obat-obatan
Banyak orang beranggapan bahwa mahasiswa farmasi hanya tertarik mempelajari obat-obatan. Padahal, banyak produk kesehatan yang tergolong obat-obatan, yaitu suplemen makanan dan kosmetik. Suplemen nutrisi yang Anda gunakan, atau krim wajah, krim tubuh yang Anda gunakan setiap hari, diformulasikan oleh mahasiswa farmasi.
Apa saja tantangan yang dihadapi oleh calon mahasiswa baru saat kuliah di jurusan ilmu farmasi?
Calon mahasiswa baru yang memilih jurusan farmasi akan menghadapi berbagai tantangan selama masa studi mereka. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi:
1. Beban akademik yang cukup tinggi
Mahasiswa farmasi sering kali dihadapkan pada kurikulum yang padat dan kompleks. Mereka harus mempelajari banyak mata kuliah, termasuk kimia, biologi, dan farmakologi, yang memerlukan pemahaman mendalam serta kemampuan analisis yang baik. Selain itu, banyaknya praktikum laboratorium yang harus diikuti juga menambah beban akademik.
2. Praktikum yang cukup intensif
Jurusan farmasi dikenal dengan jumlah praktikum yang tinggi. Mahasiswa sering kali harus melakukan beberapa praktikum dalam seminggu, yang memerlukan ketelitian dan ketekunan. Kesalahan kecil dalam praktikum dapat berakibat fatal, sehingga mahasiswa harus selalu fokus dan berhati-hati.
3. Banyak tugas dan laporan praktikum
Mahasiswa farmasi sering kali dibebani dengan tugas kelompok dan laporan praktikum yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Jadwal kuliah yang padat membuat banyak mahasiswa harus mengatur waktu dengan baik agar dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut tanpa mengorbankan waktu istirahat.
4. Persaingan yang cukup ketat
Karena jurusan farmasi menarik banyak calon mahasiswa berbakat, persaingan untuk mendapatkan nilai baik dan posisi di program pendidikan profesi apoteker bisa sangat ketat. Mahasiswa perlu berusaha lebih keras untuk menonjol di antara rekan-rekannya.
5. Kesiapan untuk pendidikan lanjutan
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, lulusan farmasi masih perlu melanjutkan pendidikan ke program profesi apoteker. Ini berarti mereka harus siap menghadapi tantangan akademik tambahan selama satu tahun lagi untuk mendapatkan lisensi sebagai apoteker.
Dengan memahami tantangan-tantangan ini, calon mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menjalani studi di jurusan farmasi dan mencapai tujuan karier di bidang kesehatan.(*)
Manfaat Kuliah Farmasi di Bawah Naungan PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia)