Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img

Ternyata Swasembada Energi Andalkan 2 Tanaman Ini

PRESIDEN RI Prabowo Subianto memiliki visi untuk mencapai swasembada energi di Indonesia. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah memanfaatkan tanaman “ajaib” yang dapat diolah menjadi campuran untuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) seperti biodiesel dan bioetanol untuk mengurangi ketergantungan pada impor BBM.

- Advertisement -

“Kemandirian energi kan salah satunya ada bioetanol, bioenergi, dan biodiesel. Biodiesel sekarang kita sudah B35 dan B40 sudah selesai uji coba,” jelas Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (29/10).

Dua tanaman yang diandalkan sebagai bahan baku untuk bioetanol dan biodiesel adalah sorgum dan minyak sawit (CPO). Sorgum, yang dikenal sebagai tanaman multifungsi, dapat diolah menjadi tepung atau beras sorgum, sementara batangnya dapat dijadikan bioetanol.

- Advertisement -

“Untuk kasus budidaya sorgum ini tidak ada konflik antara food or energy. Jadi food-nya diperkuat, mengurangi impor gandum, dan batangnya ini mengurangi impor BBM,” ungkap Senior Vice President Teknologi Inovasi PT Pertamina, Oki Muraza.

Pertamina sedang mengembangkan proyek percontohan budidaya sorgum di Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan menggunakan data geospasial untuk menentukan lahan yang cocok. “Harapannya nanti produksi di pilot ini kita bisa orkestra kan. Bulirnya menjadi pangan, di-off-take oleh petani, dan batangnya menjadi bioetanol,” jelas Oki.

Sementara itu, untuk minyak sawit, pemerintah berencana meningkatkan pencampuran biodiesel dari 35% (B35) menjadi 60% (B60). “Kalau ditanya apakah kapasitas CPO kita cukup atau tidak, cukup, pasti cukup,” tegas Bahlil, menambahkan bahwa program biodiesel yang sudah berjalan dengan baik memberi keyakinan untuk melanjutkan ke pencampuran yang lebih tinggi.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan ketahanan energi nasional dan menekan angka impor BBM secara signifikan. “Tinggal kita lihat adalah teknologinya. Teknologinya ini kan harus by process untuk kita uji coba,” imbuh Bahlil, menegaskan pentingnya uji coba sebelum implementasi penuh.

- Advertisement -

 

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img