PRESIDEN Prabowo Subianto akan meluncurkan resmi badan baru bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang diproyeksikan menjadi super holding BUMN. Kepala Badan Investasi Danantara, Muliaman D. Hadad, mengungkapkan informasi tersebut setelah pertemuan dengan Presiden di Istana, Jakarta, pada Senin (28/10).
“Dibahas beberapa topik, tapi yang terkait saya soal Danantara. Saya diminta mempersiapkan dengan baik. Ada rencana nanti tanggal 8 dilaunch resmi Pak Presiden. Saya kira itu saja sementara. Persiapan sedang kita lakukan,” jelas Muliaman usai pertemuan.
Saat ditanya apakah pembahasan mencakup super holding BUMN, Muliaman hanya menyebutkan bahwa fokus utama adalah persiapan peluncuran Danantara. Ia juga mengonfirmasi bahwa akan ada revisi Undang-Undang BUMN terkait pembentukan badan tersebut. “Iya betul. Ada nanti persiapan UU untuk Danantara,” katanya.
Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu menambahkan bahwa Danantara akan mengkonsolidasikan aset-aset berbagai BUMN untuk dijadikan sebagai kendaraan investasi pemerintah. “Nanti akan diumumkan sendiri oleh Pak Presiden berapa dana yang kita kumpul dari saham kita, di capital kita, di Pertamina, di PLN, di BUMN-BUMN, dana pensiun, dan sebagainya. Itu kan kalau sendiri-sendiri enggak bisa apa-apa,” jelas Anggito dalam acara Orasi Ilmiah Dies Natalis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Meskipun aset-aset tersebut akan digunakan untuk meleverage kekayaan Indonesia melalui investasi, Anggito memastikan bahwa pemerintah tidak akan menggunakan dana ini sebagai sumber belanja dalam APBN. “Jadi ini satu super holding, enggak dipakai duitnya, jangan salah loh, jangan salah, enggak dipakai duitnya, ini kan non-cash ya, tapi bisa menambah dana, bisa menarik investasi dari luar dalam jumlah yang cukup besar,” pungkas Anggito.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News