Jumat, April 18, 2025

Pariwisata Indonesia, Kemanakah Prabowo akan Berlabuh?

INDUSTRI pariwisata Indonesia kini berada di titik balik yang menarik. Setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19, sektor ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menggembirakan. Menurut laporan dari World Travel & Tourism Council (WTTC), pariwisata global diprediksi tumbuh sekitar 3-4% per tahun dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam konteks ini, penting bagi Indonesia untuk merumuskan strategi yang cermat dalam mengelola potensi pariwisatanya. Dalam pidato kepresidenan terpilih, Prabowo Subianto, menegaskan, “Pertumbuhan ekonomi harus dirasakan oleh semua kalangan, bukan hanya segelintir orang.” Ini sangat relevan dengan sektor pariwisata, yang memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat lokal.

- Advertisement -

Pengembangan pariwisata berbasis komunitas menjadi salah satu langkah strategis. Melalui inisiatif yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kita dapat mempromosikan produk lokal dan menciptakan pengalaman wisata yang lebih otentik. “Kami harus memastikan bahwa keuntungan dari industri ini bisa dinikmati oleh masyarakat yang tinggal di sekitar destinasi wisata,” jelas Prabowo.

Penciptaan lapangan kerja juga menjadi perhatian utama. Rencana Prabowo untuk menciptakan jutaan lapangan kerja melalui pengembangan sektor industri dan jasa harus mencakup sektor pariwisata secara khusus. Pelatihan keterampilan untuk tenaga kerja menjadi sangat penting, terutama dalam layanan pelanggan dan pemasaran digital, untuk menghadapi tuntutan industri yang terus berubah.

- Advertisement -

Investasi yang signifikan dalam infrastruktur pariwisata juga diperlukan. Prabowo mengajak untuk mendorong investasi asing dan domestik di sektor-sektor strategis. “Dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi di daerah tertinggal, pemerintah dapat membantu mengembangkan destinasi baru,” tambahnya. Destinasi-destinasi seperti Labuan Bajo dan Sumatra Barat dinilai memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan.

Namun, tantangan dalam pengembangan pariwisata tidak bisa diabaikan. Infrastruktur yang belum memadai menjadi hambatan utama. “Pembangunan infrastruktur sebagai tulang punggung ekonomi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aksesibilitas ke destinasi wisata,” tegas Prabowo.

Selain itu, dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan juga harus diperhatikan. Kebijakan yang mendukung pariwisata berkelanjutan perlu dikembangkan. Prabowo mencatat pentingnya mengidentifikasi proyek infrastruktur yang tepat guna dan memperhatikan dampak lingkungan.

Integrasi teknologi juga tak kalah penting. Prabowo berkomitmen untuk mendorong pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet cepat, untuk memperkuat akses informasi. “Pengembangan platform digital yang efektif akan membantu meningkatkan visibilitas destinasi wisata Indonesia di pasar global,” ujarnya.

- Advertisement -

Akhirnya, kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan. Dukungan dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media harus terjalin dengan baik. Dengan pendekatan yang terintegrasi, Indonesia berpeluang besar untuk mengembangkan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Kini saatnya mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan potensi ini secara maksimal. Dengan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat berharap pariwisata Indonesia kembali bersinar dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan masyarakat.

 

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img