PT GARUDA Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) berencana membentuk joint venture dengan AirAsia Group untuk meningkatkan kinerja perseroan pada tahun 2025. Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, mengungkapkan bahwa fokus perusahaan akan diarahkan pada inisiatif perbaikan ekuitas dan peningkatan pendapatan melalui bisnis komersial dan non-komersial.
“Untuk komersial, salah satu inisiatif yang di 2025 menjadi fokus kita adalah pembentukan joint venture yang sudah kita tandatangani dengan AirAsia Group yaitu AD, salah satu MRO anak perusahaan dari AirAsia,” kata Andi dalam pernyataan resmi, Senin (28/10).
Perjanjian dengan AirAsia tersebut disepakati selama Bali Airshow pada bulan September lalu dan berfokus pada pengembangan Lending Gearshop. Andi berharap joint venture ini dapat meningkatkan pendapatan GMFI di luar bisnis airframe yang selama ini menjadi andalan perusahaan. “Jadi kita meningkatkan pendapatan dari sisi komponen, dalam hal ini overall Lending Gear,” tambahnya.
Dalam sektor non-komersial, GMFI akan melaksanakan berbagai proyek dari Kementerian Pertahanan, termasuk modifikasi pesawat Super Puma dan Airbus pada tahun depan. Andi menambahkan, terdapat rencana penambahan kapasitas dan kapabilitas hanggar untuk beroperasi di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Saat ini, GMFI mengoperasikan empat hanggar di Cengkareng, yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, seperti hanggar untuk pesawat wide body dan narrow body. Andi menjelaskan, “Ada satu lagi yang kita sedang proses adalah pengelolaan hanggar di Halim Perdanakusuma. Ada satu hanggar dengan kapasitas 1 wide body atau 2 narrow body. Kami juga akan terus mengeksplorasi penambahan kapasitas terutama untuk menangkap airlines atau customer dari luar Indonesia.”
Dengan langkah strategis ini, GMFI berharap dapat meningkatkan pendapatannya dan memperkuat posisinya di pasar perawatan pesawat, baik di dalam negeri maupun internasional.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News