Jumat, November 8, 2024
spot_img

BNI Targetkan Pertumbuhan Kredit 12 Persen di 2024

PT BANK Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memproyeksikan pertumbuhan kredit mencapai 10%-12% secara tahunan pada akhir 2024. Dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2024 yang berlangsung Jumat (25/10), Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, menegaskan pentingnya fokus pada segmen bisnis yang sehat, baik di sektor korporasi maupun konsumer.

“Tentunya untuk tumbuh di kredit, kita tetap fokus pada segmen bisnis yang sehat. Segmen bisnis yang sehat ini kita fokuskan pada dua segmen yaitu di korporasi dan konsumer,” ujar Novita.

- Advertisement -

BNI juga akan memperkuat peran perusahaan anak dengan manajemen likuiditas yang baik untuk mencapai pertumbuhan kredit dua digit. “Kemudian peluang pertumbuhan bisnis juga terlihat dari membaiknya proyeksi pertumbuhan PDB yang sesuai dengan visi dari pemerintah baru dengan memfokuskan pada sektor-sektor yang prioritas,” tambahnya.

Novita mengungkapkan bahwa BNI akan memfokuskan diri pada program-program prioritas, seperti hilirisasi, ketahanan energi dan pangan, serta mendukung program perumahan. “Sehingga di tahun 2025 tentunya kita proyeksikan pertumbuhan kredit lebih baik dibanding tahun 2024,” kata Novita.

- Advertisement -

Hingga September 2024, BNI telah menyalurkan kredit senilai Rp735,02 triliun, meningkat 9,48% secara tahunan. Segmen korporasi mengalami pertumbuhan signifikan, naik 15,1% yoy menjadi Rp409,2 triliun, sedangkan kredit konsumer naik 14,6% yoy menjadi Rp137 triliun. “Segmen payroll dan KPR jadi pendorong utama (kredit konsumer),” ungkapnya.

BNI Finance juga berperan sebagai mesin pertumbuhan baru. “Contohnya kolaborasi dalam pembiayaan bersama untuk tingkatkan kredit segmen konsumer untuk produk kredit kendaraan bermotor,” jelas Novita. Hasilnya, pembiayaan kendaraan bermotor telah mencapai Rp1 triliun per September 2024. Selain itu, anak usaha lain, HI Bank, mencatat penyaluran kredit tumbuh 90,5% yoy menjadi Rp3,2 triliun.

Novita juga menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit BNI disertai dengan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) turun ke level 1,98% per September 2024. “LAR membaik 11,8%, cost of credit 1%, biaya provisi 19,7% yoy jadi Rp5,4 triliun,” tuturnya.

Dengan proyeksi yang optimis ini, BNI siap menghadapi tantangan di tahun depan dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

- Advertisement -

 

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img