InfoEkonomi.ID – PT Perkebunan Nusantara IV atau PTPN IV, salah satu anak usaha dari Holding Perkebunan Nusantara, terus berupaya membawa industri teh Indonesia kembali berjaya, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan meresmikan pabrik pengemasan teh retail di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada 25 Mei 2023.
Pabrik tersebut dilengkapi fasilitas modern dan peralatan pengemasan canggih yang menjamin kualitas teh serta tampilan kemasan yang menarik. Tempat pengemasan ini juga mengutamakan standar kebersihan dan sanitasi yang ketat, memastikan produk-produk yang dihasilkan memenuhi mutu yang tinggi.
Peresmian pabrik pengemasan ini menjadi tonggak penting dalam upaya perseroan untuk memperkuat industri teh nasional. Dengan penggunaan teknologi terkini di pabrik terseut, PTPN Group berkomitmen untuk memenuhi permintaan konsumen, baik di pasar domestik maupun internasional.
Direktur Holding PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menyatakan, dalam upaya meningkatkan daya saing teh Indonesia di pasar global, pabrik pengemasan teh retail PTPN IV, akan fokus pada produksi berbagai varian teh berkualitas tinggi yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen dari berbagai negara.
“Kami berharap PTPN Group dapat membawa inovasi dan kreativitas baru dalam pengemasan teh, sehingga menjadi daya tarik utama bagi konsumen dalam dan luar negeri,” ujar Abdul Ghani, di Jakarta Sabtu (27/05/2023).
Abdul Ghani mengatakan, selama dua dekade terakhir, belum ada produk teh Indonesia yang mampu memenuhi standar kandungan antrakuinon yang ditetapkan oleh Eropa, yaitu kurang dari 0,02 part per million (ppm). Namun, berkat komitmen dan strategi yang tepat, PTPN IV berhasil memenuhi standar tersebut, dengan kadar antrakuinon sebesar 0,01 ppm pada tahun 2022.
Dengan capaian itu, kata Abdul Ghani, PTPN Group tidak hanya berhasil menunjukkan kualitasnya di pasar Eropa, perkebunan dan pabrik teh PTPN IV juga meraih predikat terbaik di segmen pasar domestik.
“Sebagaimana kita ketahui, bahwa dahulu, industri teh lokal cenderung berpusat di PTPN VIII di Jawa Barat, tetapi situasinya telah berubah dalam beberapa waktu terakhir. Sekarang, PTPN IV menjadi pusatnya,” ucapnya.
Abdul Ghani mengungkapkan, bahwa pencapaian ini tidak diraih dengan mudah, tetapi didukung kerja keras dan konsistensi seluruh komponen perusahaan.