Rabu, Januari 15, 2025
spot_img

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 58 Miliar Pembelian 218 Mobil Listrik

InfoEkonomi.ID – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah menyalurkan kredit senilai Rp 58 miliar untuk pembelian 218 unit mobil listrik hingga Juni 2022. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya merealisasikan komitmen mendukung target pengurangan emisi karbon pada 2030 dan nol emisi karbon pada 2060.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengungkapkan untuk merealisasikan penyaluran kredit mobil listrik itu atau electric vehicle, pihaknya menggandeng dua anak usahanya, yaitu PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri Utama Finance.

- Advertisement -

“Bank Mandiri terus mengadakan program-program di anak perusahaan kami tentunya untuk otomotif financing. Ini yang tentunya akan menciptakan electric vehicle ecosystem,” kata Darmawan dalam Mandiri Sustainability 2022. Rabu (2/10).

Tak hanya itu, Bank Mandiri, juga telah bekerja sama dengan 3 bank daerah untuk pembiayaan sindikasi smelter baterai untuk mobil listrik. Nilainya sekitar Rp 3,98 triliun.

- Advertisement -

Di sisi lain, Bank Mandiri sudah menyalurkan kredit terhadap sektor pembiayaan berkelanjutan (sustainable sector) senilai Rp 221 triliun hingga kuartal III-2022. Pembiayaan kredit berkelanjutan ini memiliki porsi hampir seperempat dari portofolio kredit Bank Mandiri ke sektor-sektor berkelanjutan mulai dari segmen korporasi hingga mikro.

Darmawan menyebut, total pembiayaan Bank Mandiri ke sektor hijau mencapai Rp 101 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 11,1 persen dari total penyaluran kredit Bank Mandiri di kuartal III-2022.

“11,1 persen dari portofolio pinjaman kami yang telah tumbuh 24,6 persen year on year (yoy),” ujar Darmawan.

Selain itu, Bank Mandiri juga berada di jalur yang sangat sesuai dengan peraturan perbankan mengenai praktik berkelanjutan di bawah POJK Nomor 51 Tahun 2017. Darmawan menambahkan, pihaknya juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik Energy, Social, and Governance (ESG) secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.

- Advertisement -

“Krisis energi dan geopolitik telah menggeser isu keberlanjutan (sustainability) menjadi ketersediaan energi (energy affordability). Meski demikian, kami percaya bahwa isu ESG telah menjadi mainstream. Sekalipun ada guncangan, hal ini tetap menjadi penting ke depan,” kata dia.

Ia menilai, beberapa produk dan layanan keuangan berkelanjutan Bank Mandiri seperti obligasi berkelanjutan yang diterbitkan tahun lalu dengan 54 persen di antaranya dialokasikan untuk pembiayaan proyek sosial, pembiayaan kendaraan listrik untuk pelanggan ritel dan pinjaman berkelanjutan.

“Kami juga terus mendidik klien kami melalui lokakarya dan forum diskusi kelompok,” ungkapnya.

Dari sisi digital, Bank Mandiri juga berupaya mengurangi emisi karbon yang berasal dari kendaraan melalui 241 smart branch yang diluncurkan pada Juli 2022. Smart Branch ini telah terintegrasi dengan aplikasi Livin’ by Mandiri dan Kopra sehingga akan mengurangi jumlah nasabah yang datang ke kantor cabang.

“Kami memperkuat privasi data dan kerangka keamanan kami untuk memberikan pengalaman perbankan digital yang aman dan lancar kepada masyarakat,” pungkas Darmawan.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img