Bank Jateng mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp7 triliun hingga April 2025. Capaian ini mendekati target tahunan sebesar Rp8 triliun, menjadikan Bank Jateng sebagai salah satu penyalur KUR terbesar di Indonesia, khususnya di kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, mengungkapkan optimisme pihaknya terhadap pencapaian target tahunan. “Kami optimistis rencana penyaluran KUR selama setahun bisa tercapai. Bahkan, Bank Jateng dinobatkan sebagai penyalur KUR terbesar kategori BPD (bank pembangunan daerah) di Indonesia,” kata Pelaksana tugas Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro di Kudus, sebagaimana dikutip Antara.
Meskipun penyaluran KUR tergolong tinggi, tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) pada sektor UMKM tercatat rendah, hanya 0,8 persen. Hal ini menunjukkan kualitas kredit yang tetap terjaga meski volume penyaluran meningkat.
Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan Bank Jateng saat ini tidak lagi berdasarkan kredit untuk membiayai consumer goods yang sebelumnya cukup besar. “Sekarang berubah menjadi metamorfosis sesuai visi dan misi pemerintah daerah, ikut meningkatkan pendapatan daerah melalui pembiayaan KUR untuk membangkitkan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) untuk penyaluran KUR,” katanya.
Bank Jateng menawarkan pinjaman KUR dengan plafon maksimal Rp500 juta dan bunga ringan hanya 6 persen per tahun. Untuk pinjaman di bawah Rp100 juta, debitur dapat mengakses kredit tanpa agunan, meskipun prinsip kehati-hatian tetap diterapkan.
“Pinjaman kurang dari Rp100 juta, bisa diberikan pinjaman tanpa agunan. Namun kami tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kreditnya,” ujarnya.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris berharap penyaluran KUR benar-benar bisa membantu menumbuhkan pelaku UMKM. Apalagi, kata dia, tingkat pengembalian kreditnya juga cukup bagus yang dibuktikan dengan tingkat NPL yang cukup rendah. “Pemkab Kudus juga sangat mendukung pengembangan UMKM dengan berbagai program yang nantinya digulirkan,” ujarnya.
Ia berharap Bank Jateng juga bisa meluncurkan kartu e-money sebagai dukungan terhadap pemintah daerah setempat yang sedang gencar melaksanakan program digitalisasi di semua retribusi.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News