Sabtu, April 26, 2025

Perbankan Digital Kian Dominan, Amar Bank Andalkan Teknologi untuk Efisiensi

Presiden Direktur PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), Vishal Tulsian, menyatakan bahwa penerapan teknologi digital menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi perbankan, memperluas akses keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

“Dengan teknologi yang efisien dan aman, layanan perbankan digital tidak hanya mempercepat inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada transformasi sektor lain dalam ekosistem digital, membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih luas,” ujar Vishal dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

- Advertisement -

Ia menambahkan bahwa perbankan digital memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan layanan keuangan, serta menjadi penggerak utama ekonomi digital di Indonesia.

Baca Juga: Amar Bank Maksimalkan Potensi Ekonomi Digital untuk UMKM

Perubahan Tren Ekonomi dan Digitalisasi Perbankan

- Advertisement -

Saat ini, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan signifikan, seperti deflasi selama dua bulan berturut-turut, yaitu 0,76 persen pada Januari dan 0,48 persen pada Februari 2025. Hal ini mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat.

Selain itu, dalam lima tahun terakhir, populasi kelas menengah mengalami penurunan sebanyak 9,48 juta orang, berdampak langsung pada konsumsi nasional. Namun, di sisi lain, data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa transaksi ekonomi digital meningkat sebesar 35,3 persen (yoy) pada Januari 2025. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran perilaku masyarakat yang semakin mengandalkan layanan keuangan berbasis digital.

Strategi Amar Bank dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi

Menghadapi ketidakpastian ekonomi, Amar Bank berupaya beradaptasi melalui inovasi strategi digital. Salah satu langkah utama adalah meningkatkan efisiensi operasional dengan mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dan Robotic Process Automation (RPA). Teknologi ini memungkinkan percepatan proses kredit, pengurangan biaya operasional, serta peningkatan keamanan dan kenyamanan transaksi bagi nasabah.

- Advertisement -

Selain itu, Amar Bank juga berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, porsi kredit UMKM di sektor perbankan baru mencapai 20 persen dari target 30 persen, menunjukkan masih besarnya potensi yang dapat dimanfaatkan oleh perbankan digital.

Melalui platform pinjaman digital Tunaiku, Amar Bank berupaya menjembatani kesenjangan tersebut dengan memberikan akses pembiayaan yang lebih cepat dan mudah bagi UMKM.

Keamanan Data Menjadi Prioritas Utama

Dalam menjalankan operasional digital, Amar Bank terus berinvestasi dalam penguatan infrastruktur digital, termasuk komputasi awan, integrasi API, serta sistem enkripsi tingkat tinggi. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan data nasabah dan menjaga kepercayaan pelanggan dalam menggunakan layanan digital.

Meningkatnya Tren Transaksi Digital

Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, mengungkapkan bahwa dominasi transaksi digital terus meningkat. Data menunjukkan bahwa 31 persen pengguna online banking dan 32 persen pengguna aplikasi mobile mengakses layanan ini sebanyak 2-5 kali dalam sebulan, bahkan 17 persen dan 16 persen di antaranya lebih dari 10 kali.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran digital diperkirakan melonjak dari Rp473,44 triliun pada 2019 menjadi Rp2.908,59 triliun pada 2025. Selain itu, penyaluran pinjaman digital juga diproyeksikan meningkat hampir enam kali lipat, dari Rp58,83 triliun menjadi Rp365,70 triliun. Hal ini menandai semakin pentingnya peran fintech dalam mendukung UMKM dan akses pendanaan cepat.

Nailul menambahkan bahwa tren ini mencerminkan pesatnya adopsi teknologi keuangan, membuka peluang bagi layanan digital untuk menjangkau lebih banyak segmen masyarakat. Saat ini, baru sekitar 30 persen masyarakat yang telah beradaptasi dengan sistem pembayaran digital, menunjukkan masih luasnya potensi pertumbuhan layanan keuangan digital di Indonesia.

“Perbankan digital memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Untuk memastikan keberlanjutan dan inovasi sektor ini, diperlukan regulasi yang adaptif, sistem keamanan data yang kuat, serta edukasi keuangan bagi masyarakat,” tutup Nailul.

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img