PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) berkomitmen pada inovasi digital sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan kinerjanya. Aplikasi Amar Bank Digital dan Tunaiku memiliki peran penting dalam memperluas layanan bagi segmen underbanked. Hingga kuartal III-2024, Tunaiku telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp13,4 triliun.
Selain itu, Amar Bank juga mencatatkan laba positif pada kuartal III 2024, dengan lebih dari 50 persen penyaluran kredit difokuskan pada segmen UMKM. Laba bersih perusahaan tercatat Rp152,26 miliar, meningkat 20,37 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp126,49 miliar.
“Pencapaian ini mempertegas komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui solusi keuangan inovatif dan terpercaya. Melalui platform digital seperti Tunaiku, kami terus berusaha meningkatkan akses keuangan yang inklusif,” ujar Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangan tertulis pada 14 Februari 2025.
Baca Juga:Â Amar Bank Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital dengan Inovasi Perbankan
Amar Bank juga melaporkan pinjaman bruto mencapai Rp2,8 triliun per September 2024, meningkat 14,9 persen (yoy). Pendapatan operasional bank tumbuh 26,65 persen menjadi Rp1,18 triliun, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 30,39 persen dan pendapatan non-bunga sebesar 18,31 persen.
SVP Finance Amar Bank, David Wirawan, menyatakan bahwa posisi modal Amar Bank dengan CAR lebih dari 100 persen memungkinkan bank ini untuk berinovasi dalam layanan digital sambil tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Amar Bank juga memfokuskan ekspansi kredit pada sektor produktif, khususnya UMKM.
“Dengan efisiensi manajemen biaya dan strategi inovasi digital, kami optimis dapat memperkuat pertumbuhan di segmen ritel dan UMKM, serta mempertahankan posisi Amar Bank sebagai pemimpin dalam industri perbankan digital di Indonesia,” kata David.
Potensi Bisnis yang Menjanjikan
Menurut laporan Shinhan Sekuritas Indonesia, Amar Bank beroperasi di industri yang terus berkembang, yang menjadi faktor utama pendorong pertumbuhannya. Helmi Therik, Head of Research di Shinhan Sekuritas Indonesia, menyebutkan bahwa peluang untuk pertumbuhan perbankan digital sangat menjanjikan.
Melalui layanan keuangan digital, Amar Bank berhasil menembus segmen underserved, yang menjadi nilai tambah unik yang membedakannya dari bank konvensional. Sebagian besar kredit yang disalurkan (86 persen) digunakan untuk kegiatan produktif seperti modal kerja, sementara 14 persen digunakan untuk konsumsi.
Fokus pada pinjaman tanpa agunan membuat Amar Bank memiliki potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan dengan proses yang sederhana dan efisien di platform digital. Dukungannya terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) memungkinkan Amar Bank untuk mengelola risiko secara selektif dalam penyaluran kredit.
“Amar Bank mampu mengelola risiko secara cerdas, memungkinkan penyaluran kredit dengan pendekatan selektif sambil menjaga toleransi risiko yang dapat diterima. Keunggulan ini memperkuat posisinya di pasar yang kurang terlayani, sekaligus membedakannya dari pesaing lainnya,” ujar Helmi.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News