Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa rencana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp8 triliun kepada BUMN baru Agrinas sudah ditetapkan dalam APBN 2025. Ia juga menjelaskan bahwa Agrinas bukanlah entitas baru, melainkan perusahaan pelat merah lama yang diubah menjadi BUMN anyar.
Sri Mulyani menekankan alokasi uang sebanyak itu juga sudah ditetapkan dalam APBN 2025. “Kami menyiapkan di dalam APBN, below the line, sampai dengan Rp8 triliun. Di dalam APBN itu ada below the line, yaitu pembiayaan untuk investasi,” ungkapnya dalam Konferensi Pers di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta Selatan, Selasa (18/3).
Ia juga menepis anggapan bahwa anggaran ini merupakan tambahan baru yang mendadak dimasukkan. “Alokasi Rp8 triliun (untuk Agrinas) sudah ada di APBN. Jadi, jangan dibuat berita seolah-olah ini angka baru. Hanya, waktu itu belum dialokasikan untuk BUMN mana,” kata Sri Mulyani.
Wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan prosesnya saat ini ada di Kementerian BUMN. Nantinya, kementerian di bawah pimpinan Erick Thohir itu harus menyampaikan penjelasan tentang Agrinas kepada DPR RI.
Setelah proses di parlemen selesai, pemerintah melalui Kementerian Keuangan bakal mencairkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp8 triliun untuk Agrinas.
Rencana suntikan modal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan repurposing (perubahan fungsi) tiga BUMN konsultan karya menjadi perusahaan yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan, dan pangan.
“Pemerintah pada awal 2025 telah melakukan perluasan bidang usaha pada tiga BUMN melalui repurposing BUMN konsultan karya menjadi BUMN yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan, dan pangan,” tuturnya dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3).
“Untuk peningkatan kapasitasnya, pemerintah merencanakan pengalokasian penambahan PMN kepada PT Agrinas Jaladri Nusantara, PT Agrinas Pangan Nusantara, dan PT Agrinas Palma Nusantara,” tambah Tommy
Alokasi PMN Rp8 triliun ini akan digunakan untuk beberapa program strategis, di antaranya:
- Pengembangan tambak budidaya dan perikanan tangkap
- Pengelolaan kawasan sentra produksi pangan (KSPP)
- Revitalisasi lahan pertanian
- Pengelolaan perkebunan kelapa sawit
Sebelum pencairan dana dilakukan, Kementerian BUMN di bawah pimpinan Erick Thohir akan terlebih dahulu menyampaikan laporan mengenai Agrinas kepada DPR RI. Setelah proses di parlemen selesai, Kementerian Keuangan akan mencairkan dana PMN tersebut untuk mendukung ekspansi bisnis Agrinas.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News