Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa proyek hilirisasi Dimethyl Ether (DME) kini tidak lagi bergantung pada investor asing. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proyek ini akan dibiayai menggunakan sumber daya dalam negeri, sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pemerintah, melalui kebijakan Presiden Prabowo Subianto, akan membiayai proyek ini dengan sumber daya dalam negeri, baik melalui anggaran negara maupun swasta nasional.
“Sekarang, kita tidak butuh investor. negara semua lewat kebijakan Bapak Presiden memanfaatkan resource dalam negeri, yang kita butuh mereka adalah teknologinya,” katanya.
Sebagai informasi, DME merupakan bahan bakar alternatif berbasis batu bara kalori rendah yang dirancang sebagai substitusi impor Liquefied Petroleum Gas (LPG). Dengan pengembangan proyek ini, pemerintah berharap dapat memperkuat ketahanan energi nasional serta mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG.
Sebelumnya, proyek hilirisasi DME sempat mengalami kendala setelah sejumlah investor asing, seperti Air Products dari Amerika Serikat dan beberapa investor dari China, menarik diri dari kerja sama. Namun, pemerintah kini memastikan bahwa proyek tetap berjalan dengan dukungan penuh dari sumber pendanaan dalam negeri tanpa ketergantungan pada modal asing.
Proyek ini akan dikembangkan di beberapa wilayah strategis, termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Bahlil menegaskan bahwa pengembangan hilirisasi DME merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mengoptimalkan 26 sektor komoditas, mulai dari mineral, minyak dan gas, hingga pertanian dan kehutanan.
Selain memperkuat ketahanan energi nasional, proyek ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam penciptaan lapangan kerja.
“Yang jelas, investasi ini bertujuan menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan nilai tambah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Bahlil menambahkan.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
