PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah resmi menjadi salah satu bank emas terkemuka di Indonesia, dengan tujuan mendorong masyarakat untuk berinvestasi emas.
Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Anton Sukarna, menekankan berbagai keuntungan investasi emas, terutama dalam merencanakan ibadah haji. Menurutnya, kenaikan harga emas setiap tahun dapat membantu masyarakat mencapai tujuan tersebut.
Sebagai ilustrasi, Anton menjelaskan bahwa biaya haji pada tahun 2023 sebesar Rp 49,8 juta setara dengan 55,3 gram emas. Sementara itu, perkiraan biaya haji tahun 2026 adalah Rp 65,2 juta atau 32,6 gram emas.
Baca Juga:Â Panduan Aman Tukar Uang Baru di Bank BSI untuk Kebutuhan Lebaran
Dari contoh tersebut, Anton menegaskan bahwa jumlah emas yang diperlukan untuk haji cenderung menurun dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, menabung emas sejak dini dapat membantu menutupi kekurangan biaya haji.
“Jadi kalau misal tiap bulan nabung emas, nanti pas gilirannya untuk membayar haji, nasabah bisa menggunakan tabungan emas tersebut,” ujar Anton, Rabu (5/3).
Dengan potensi tersebut, Anton optimis investasi emas akan semakin diminati. Pada tahun 2025, BSI fokus pada dua lini bisnis utama: penitipan dan perdagangan emas, melalui tiga layanan utama:
- BSI Emas Digital: Jual-beli dan titip emas melalui aplikasi Byond by BSI.
- BSI Gold: Kemudahan membeli emas fisik secara tunai dan cicil dengan harga kompetitif.
- Pengembangan BSI ATM Emas: Kemudahan cetak emas di pusat dan cabang BSI.
Optimisme Anton didukung oleh 21 juta nasabah BSI, termasuk 8 juta pengguna aplikasi BYOND. Saat ini, BSI memiliki 1.130 outlet, lebih dari 600 tenaga penaksir emas profesional, dan rencana pengembangan 50 BSI ATM Emas.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News
