Fintech peer-to-peer (P2P) lending Maucash semakin agresif memperluas penyaluran pembiayaan ke luar Pulau Jawa. Dengan mengadopsi sejumlah strategi, Maucash menargetkan peningkatan literasi dan inklusi keuangan agar pelaku usaha di luar Jawa dapat lebih memahami dan memanfaatkan layanan fintech lending secara optimal.
Direktur Marketing Maucash, Indra Suryawan, menyatakan bahwa perusahaan memanfaatkan ekosistem Astra sebagai salah satu langkah utama dalam ekspansi ini.
“Saat ini, masih banyak peluang yang bisa dikerjakan kami di dalam ekosistem Astra, khususnya untuk perusahaan-perusahaan di dalam ekosistem yang memiliki cabang atau kegiatan usaha di luar Jawa,” ucapnya yang dilansir dari Kontan, Kamis (30/1).
Selain berkolaborasi dengan ekosistem Astra, Maucash juga menaruh perhatian besar pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan di luar Jawa. Langkah ini dilakukan agar masyarakat, terutama pelaku usaha, semakin menyadari manfaat dan solusi yang ditawarkan oleh fintech lending.
Menurut Indra, edukasi yang tepat dapat membantu pelaku usaha memahami cara mengelola pembiayaan dengan baik, sehingga mendorong pertumbuhan bisnis sekaligus menekan risiko gagal bayar.
“Dengan demikian, dapat terjadi peningkatan jumlah pembiayaan yang diikuti dengan penurunan resiko gagal bayar,” ungkapnya.
Maucash optimistis bahwa potensi penyaluran pembiayaan produktif di luar Jawa masih sangat besar, terutama untuk industri-industri yang berkembang pesat seperti perkebunan, pertambangan, dan sektor lainnya.
Sementara itu, Indra tak memungkiri terdapat juga tantangan dalam menyalurkan pembiayaan ke luar Jawa. Salah satunya, yaitu adanya gap teknologi dan informasi di daerah–daerah tertentu. Dia bilang kesadaran masyarakat terkait hadirnya fintech lending juga belum begitu baik. Oleh karena itu, Maucash menilai peningkatan literasi dan inklusi keuangan dapat menjadi salah satu jalan keluar.
Sepanjang 2024, Maucash telah menyalurkan pembiayaan produktif ke luar Jawa dengan porsi sebesar 39%, dari total pembiayaan perusahaan.
Sebagai informasi, jika ditelaah berdasarkan data statistik OJK per Oktober 2024, pembiayaan fintech lending di luar Jawa memang masih terbilang mini, dibandingkan di Jawa. Adapun penyaluran pembiayaan di luar Jawa sebesar Rp 6,91 triliun, sedangkan di Jawa sebesar Rp 20,40 triliun. Per November 2024, penyaluran produktif fintech lending tercatat sebesar 30,91% terhadap total pembiayaan secara keseluruhan.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News