BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi mengadakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kinerja, Sosialisasi New Rehab 2.0, serta Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Kader JKN Kabupaten Pesisir Barat pada Rabu (12/2/2025).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Pesisir Barat dengan menitikberatkan pada optimalisasi peran kader JKN dalam edukasi, pengingat iuran, sosialisasi, serta pendampingan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Optimalisasi Peran Kader JKN dalam Program JKN
Kegiatan evaluasi ini diikuti oleh para kader JKN yang memiliki peran strategis dalam menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah. Kader JKN berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga keberlanjutan Program JKN dengan memastikan peserta memahami manfaat dan kewajiban dalam kepesertaan JKN.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Menangkan 4 Penghargaan Bergengsi di PRIA 2025
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi, Wahyu Santoso, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para kader JKN dalam menyebarluaskan informasi mengenai Program JKN kepada masyarakat.
“Melalui evaluasi ini, kami ingin mendapatkan umpan balik dari para kader, mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi di lapangan, serta mencari solusi bersama guna meningkatkan kinerja mereka,” ujar Wahyu dalam pernyataannya pada Kamis (27/2/2025).
Pembahasan Kendala dan Solusi dalam Monev
Dalam sesi evaluasi, kader JKN berdiskusi secara terbuka mengenai berbagai aspek pembayaran iuran, berbagi pengalaman, serta strategi yang telah berhasil diterapkan. Selain itu, BPJS Kesehatan juga memberikan informasi terbaru terkait Program JKN, termasuk Sosialisasi New Rehab 2.0 yang mencakup perubahan regulasi dan inovasi layanan untuk memudahkan peserta dalam mengakses fasilitas kesehatan.
Wahyu menjelaskan bahwa salah satu fokus utama dalam evaluasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jaminan kesehatan. Kader JKN memiliki tanggung jawab dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat Program JKN serta risiko yang dihadapi jika tidak memiliki jaminan kesehatan.
Selain itu, strategi peningkatan kepatuhan peserta dalam membayar iuran JKN juga menjadi bahasan utama. Kader JKN diharapkan dapat membantu peserta memahami berbagai metode pembayaran yang tersedia, termasuk opsi pembayaran tunggakan melalui program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB).
“Opsi pembayaran tunggakan iuran melalui program REHAB harus dapat dijelaskan secara rinci dan jelas oleh kader JKN, agar masyarakat memiliki pemahaman yang baik terhadap program ini,” tambah Wahyu.
Profesionalisme dan Integritas Kader JKN
Wahyu menegaskan pentingnya profesionalisme dan sikap humanis bagi para kader JKN dalam menjalankan tugas mereka di lapangan. Menurutnya, pendekatan yang baik terhadap peserta akan membangun hubungan yang lebih positif antara BPJS Kesehatan dan masyarakat.
“Untuk para kader JKN yang tetap bertahan dalam tugas ini, saya mengucapkan terima kasih dan selamat bertugas. Semoga tugas ini menjadi ladang ibadah bagi kita semua. Kalian adalah yang terbaik, maka jaga integritas dalam menjalankan tugas di lapangan,” ungkap Wahyu.
Ia berharap bahwa melalui kegiatan evaluasi ini, para kader JKN semakin termotivasi dan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menjalankan peran mereka. Kinerja kader JKN yang optimal diyakini dapat berdampak positif terhadap keberlangsungan Program JKN, khususnya dalam meningkatkan kolektabilitas iuran dan penyebaran informasi kepada masyarakat luas.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen BPJS Kesehatan Cabang Kotabumi dalam meningkatkan kualitas layanan dan memastikan keberlanjutan Program JKN. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk peran strategis para kader JKN.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News
