Menjelang 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah mencatat sejumlah pencapaian strategis, termasuk memperkuat sektor pertahanan keamanan dan mendorong swasembada pangan. Kolaborasi yang erat antara Kementerian BUMN dan berbagai kementerian terkait menjadi kunci utama dalam mewujudkan target ini.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa kesuksesan Indonesia dalam memperkuat pertahanan dan mencapai swasembada pangan tidak lepas dari kolaborasi intensif lintas kementerian dan lembaga di bawah arahan Presiden Prabowo.
“BUMN mendukung penuh dan berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program swasembada pangan,” kata Erick dalam keterangan di Jakarta, Rabu (22/1).
Selama 100 hari pertama masa jabatan Presiden Prabowo, Kementerian BUMN telah menjalin kolaborasi strategis dengan Kementerian Pertahanan dalam mempercepat produksi dan penyediaan alat utama sistem senjata (alutsista). Perusahaan BUMN seperti Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana memainkan peran penting dalam memastikan kemandirian produksi alutsista, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
BUMN bekerja bersama untuk mendukung kebutuhan sistem pertahanan yang semakin maju, guna menjaga kedaulatan Indonesia.
Langkah ini juga mengarah pada penguatan industri dalam negeri yang tidak hanya mengandalkan impor, namun dapat memproduksi alat pertahanan yang dibutuhkan di dalam negeri, memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kemandirian teknologi pertahanan Indonesia.
Di sektor pangan, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Badan Pangan Nasional untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat. Melalui sinergi dengan BUMN seperti BULOG, RNI (ID FOOD), dan Pupuk Indonesia, pemerintah memastikan distribusi pangan yang tepat sasaran dan penyediaan pupuk bagi petani guna meningkatkan hasil pertanian.
Selain itu, PTPN mendukung alokasi lahan pertanian strategis yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Kementerian BUMN juga berperan aktif dalam mendorong sektor logistik yang efisien untuk mendukung swasembada pangan, energi, dan hilirisasi produk dalam negeri.
Dalam hal ini, kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Perhubungan sangat penting, yang mana sektor transportasi dan logistik didorong untuk lebih efisien.
Pelindo, KAI, dan InJourney Airports, yang merupakan bagian dari BUMN, berkontribusi besar dalam mengurangi biaya logistik, meningkatkan konektivitas antarwilayah, serta memperlancar distribusi barang kebutuhan pokok.
Sebagai contoh, KAI memperkuat sistem transportasi berbasis rel, memungkinkan distribusi logistik menjadi lebih efisien melalui integrasi moda transportasi antar daerah.
Pelindo juga berperan penting dalam pengelolaan pelabuhan yang mendukung kelancaran ekspor-impor, termasuk distribusi bahan pangan dan energi yang vital bagi perekonomian Indonesia.
Dari sisi hilirisasi industri dan swasembada energi serta pangan, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung efisiensi logistik.
Infrastruktur yang lebih baik, termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan fasilitas lainnya, memungkinkan distribusi barang dan energi menjadi lebih murah dan lebih cepat, yang pada gilirannya mendukung kebutuhan industri dan sektor pangan nasional.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Kementerian BUMN dengan Kementerian terkait bekerja secara intensif untuk berbagai inisiatif strategis guna mewujudkan cita-cita besar Indonesia, di antaranya memperkuat pertahanan keamanan serta mencapai swasembada pangan untuk Indonesia yang lebih aman, mandiri, dan sejahtera.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News