Kamis, Desember 5, 2024
spot_img

Penerimaan Pajak RI per Oktober 2024 Baru 76,3% dari Target

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat per Oktober 2024, penerimaan pajak RI mencapai Rp 1.517,53 triliun. Angka ini turun dari realisasi pada bulan Oktober tahun lalu yang mencapai Rp 1.523 triliun. Adapun, total penerimaan pajak ini setara dengan 76,3% dari target Rp 1.988,9 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa meski sudah mengumpulkan lebih dari Rp 1.500 triliun, pertumbuhan penerimaan pajak tahun ini masih mengalami kontraksi.

- Advertisement -

“Kita sudah mengumpulkan Rp1.517,5 triliun. Ini artinya 76,3% dari target. (Namun) Pertumbuhan penerimaan pajak kita masih negatif growth,” kata Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (13/11/2024).

Baca juga: Pendapatan Negara 2024 Tumbuh 0,3%, Penerimaan Pajak Capai Rp1.517 Triliun

Sri Mulyani menjelaskan bahwa penurunan penerimaan pajak disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penurunan harga komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) dan batu bara

- Advertisement -

“Tahun ini memang tahun yang sangat berat dengan pertumbuhan pajak yang negatif sebab harga harga yang dari CPO, kemudian dari batu bara, mengalami penurunan,” kata Sri Mulyani.

Meskipun demikian, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu optimistis bahwa target penerimaan pajak sebesar Rp1.988,9 triliun masih dapat tercapai. “Kami akan memantau dan memastikan proyeksi sampai akhir tahun minimal capai target sampai akhir tahun,” tegas Anggito.

Anggito mengatakan, optimisme ini didasari pada tren penerimaan pajak akhir tahun yang biasanya bisa cepat terkumpul di kisaran 20%. Berdasarkan jenis pajaknya pun ia katakan rata-rata telah terkumpul di atas 70%.

Pajak penghasilan (PPh) non-migas misalnya yang sudah terkumpul Rp 810,76 triliun atau 76,24% dari target. Lalu, PPh migas Rp 53,70 triliun atau 70,31% dari target.

- Advertisement -

Untuk PPN dan PPnBM telah terkumpul Rp 620,42 triliun atau 766,47% dari target dan PBB atau pajak lainnya senilai Rp 32,65 triliun atau 86,52% dari target.

“Ini memang siklusnya yoy (year on year) itu kurang lebih 20% pada akhir tahun nanti bisa tambahannya bisa dicapai,” ucap Anggito.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img