Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi biodiesel menjadi 50% pada 2025, seiring dengan upaya negara untuk mempercepat transisi ke energi hijau dan terbarukan. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam acara Indonesia-Brazil Business Forum di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu (17/11).
Prabowo menambahkan bahwa saat ini Indonesia berada di kisaran 35-40 persen dalam kapasitas produksi biodiesel berbahan dasar minyak sawit.
“Saya rasa Brasil sudah lebih mahir dengan penggunaan energi biofuel berbahan dasar tumbuhan, dan kalian sudah sangat sukses dengan bioetanol. Untuk kami (Indonesia), kami mengembangkan biodiesel, memproduksi diesel dari minyak sawit. Saat ini kami ada di antara 35-40 persen (kapasitas produksi) dan ingin meningkatkan menjadi 50 persen pada 2025,” kata Prabowo seperti disimak dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden RI di Jakarta, Senin (18/11).
Baca juga:Â Biodiesel B40 Menjadi Tantangan Produksi CPO Indonesia
Dalam forum yang juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan beberapa pejabat lainnya, Prabowo menekankan pentingnya kekayaan sumber daya alam Indonesia, seperti air, geothermal (panas bumi), dan sinar matahari, yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan energi terbarukan. Indonesia, menurut Prabowo, memiliki potensi besar untuk menciptakan kemandirian energi berkelanjutan dengan pengelolaan yang tepat.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti potensi mineral penting yang dimiliki Indonesia. Indonesia berencana untuk mengembangkan reaktor nuklir secara mandiri dengan dukungan dari Brasil, yang memiliki pengalaman dalam pengembangan teknologi energi terbarukan.
“Kami juga memiliki banyak mineral penting. Kami berencana untuk mendesain dan membuat reaktor nuklir secara mandiri, sehingga kami juga dapat bekerja bersama industri dari Brasil,” kata Prabowo.
Dalam Indonesia-Brazil Business Forum, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Dubes RI untuk Brasil Edi Yusup.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News