SAHAM PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), emiten perunggasan, melesat lebih dari 9% dalam perdagangan sesi I pada Selasa (29/10). Kenaikan ini terjadi setelah perusahaan merilis kinerja keuangan yang mengesankan untuk kuartal III-2024.
Hingga pukul 10:20 WIB, saham JPFA tercatat naik 8,71% menjadi Rp 1.810 per unit, dengan rentang harga hari ini antara Rp 1.690 dan Rp 1.845. Saham JPFA telah ditransaksikan sebanyak 9.102 kali, dengan volume mencapai 47,08 juta lembar dan nilai transaksi sebesar Rp 84,26 miliar. Kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp 21,23 triliun.
Di order bid, harga Rp 1.800/unit mencatatkan antrean beli terbanyak, mencapai 50.955 lot atau sekitar Rp 9,2 miliar. Sementara itu, di order offer, harga Rp 1.850/unit menjadi posisi dengan antrean jual terbanyak, mencapai 25.645 lot atau sekitar Rp 4,7 miliar.
Kenaikan harga saham JPFA sejalan dengan laporan kinerja keuangan yang menunjukkan laba bersih yang melonjak hingga 123,58% secara tahunan, mencapai Rp 2,09 triliun pada kuartal III-2024. Ini meningkat signifikan dari Rp 937,26 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh penjualan neto yang tumbuh 9,29% menjadi Rp 41,28 triliun, dibandingkan Rp 37,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Segmen peternakan komersial menyumbang penjualan terbesar, mencapai Rp 17,08 triliun, diikuti oleh pakan ternak sebesar Rp 11,04 triliun. Kedua segmen tersebut mengalami pertumbuhan positif masing-masing 8,88% dan 9,89%.
Penjualan neto JPFA juga berasal dari segmen pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen (Rp 6,39 triliun), budidaya perairan (Rp 3,5 triliun), pembibitan unggas (Rp 2,39 triliun), serta perdagangan dan lain-lain (Rp 1,54 triliun), setelah dikurangi potongan penjualan sebesar Rp 684,14 miliar.
Domestik mendominasi penjualan JPFA, mencapai Rp 40,6 triliun, sementara penjualan ekspor hanya Rp 673,89 miliar selama Januari-September 2024. Prospek saham JPFA tampak cerah, terutama dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan dapat melibatkan emiten perunggasan, termasuk JPFA, dalam pengadaan lauk bergizi di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dengan kinerja yang kuat dan prospek positif ini, JPFA menunjukkan potensi yang baik untuk terus tumbuh di pasar perunggasan Indonesia.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News