BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menargetkan memiliki 61 juta peserta aktif pada tahun 2025, sebuah tantangan besar bagi direksi lembaga ini. Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri Bahri, menjelaskan bahwa dengan target kepesertaan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan diharapkan dapat menarik iuran sebesar Rp115 triliun, dengan estimasi jaminan mencapai Rp69 triliun.
“Lebih jauh, dana investasi mencapai Rp895 triliun dan hasil investasi tersebut mencapai Rp61 triliun,” ungkap Zuhri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Senin (28/10).
Menanggapi target tersebut, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan bahwa tantangan ini bukanlah hal yang mudah, terutama dengan berbagai isu ketenagakerjaan yang masih ada di Indonesia. Ia menggarisbawahi bahwa sekitar 60% dari tenaga kerja Indonesia adalah pekerja informal, yang menyulitkan pengenaan kewajiban program BPJS Ketenagakerjaan.
“Selain pekerja informal, banyak perusahaan yang menggunakan skema kemitraan, seperti ojek online, di mana BPJS TK tidak bisa diwajibkan (mandatory) dalam sekup tersebut,” jelas Anggoro.
Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak di sektor garmen dan tekstil juga menjadi perhatian, karena hal ini mendorong kenaikan klaim BPJS Ketenagakerjaan. Anggoro juga menyebut adanya pembatasan melalui PP 36 Tahun 2021 yang berpengaruh terhadap program ini.
Hingga September 2024, BPJS Ketenagakerjaan mencatat jumlah Tenaga Kerja (TK) Aktif sebesar Rp40,15 juta, turun 0,23% secara year on year (yoy). Meskipun demikian, total iuran yang terkumpul tumbuh 8,06% menjadi Rp78,09 triliun. Selain itu, jumlah jaminan yang disalurkan pada kuartal III-2024 mencapai Rp42,57 triliun, naik 5,33% yoy.
Dana investasi dan hasil investasinya juga menunjukkan perkembangan positif, dengan total dana investasi mencapai Rp776,76 triliun dan hasil investasi mencapai Rp38,45 triliun.
Dengan tantangan yang ada, BPJamsostek diharapkan mampu menghadapi rintangan dan mencapai target ambisiusnya dalam waktu dekat.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
