InfoEkonomi.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Jawa Timur berpotensi berproduksi hingga 240 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), setelah Proyek Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II selesai dibangun. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyatakan bahwa produksi gas JTB saat ini belum maksimal. “Saat ini produksi belum maksimal karena keterbatasan jaringan pipa. Jika Pipa Gas Cisem Tahap II selesai, sisa produksi 100 MMSCFD bisa dialirkan,” ujar Dadan dikutip dari cnbcindonesia.com, Senin (30/9).
Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II, senilai Rp 2,7 triliun, ditargetkan selesai dalam 18 bulan dan akan memperkuat infrastruktur energi nasional, mendukung efisiensi distribusi gas bumi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain untuk industri besar, pipa gas ini akan mendukung kebutuhan gas untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan kilang minyak seperti Kilang Cilacap dan Balongan.
Pipa sepanjang 245 km ini akan menghubungkan Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur dan dilanjutkan dari Proyek Pipa Cisem Tahap I yang mencakup ruas Semarang-Batang dan telah beroperasi pada 2023. Sumber gas untuk proyek ini berasal dari Lapangan JTB dan berbagai potensi Wilayah Kerja (WK) di Jawa Timur.
Selain itu, proyek ini juga dirancang untuk meningkatkan kemandirian energi nasional dengan menghubungkan jaringan transmisi gas dari Sumatera hingga Jawa Bagian Timur.