PT BANK Permata Tbk (BNLI) mencatatkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, dengan laba bersih mencapai Rp 2,8 triliun hingga kuartal III-2024. Angka ini mengalami peningkatan signifikan sebesar 30,1% secara tahunan (YoY).
Pertumbuhan laba ini sejalan dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp 150,8 triliun, naik 8,6% YoY, meski sedikit di bawah pertumbuhan industri yang diperkirakan sekitar 10%. Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah mencapai Rp 183,3 triliun, dengan rasio dana murah (CASA) yang terjaga di level 55,1%.
Namun, bank berkode emiten BNLI ini mengalami sedikit pengetatan likuiditas, ditandai dengan rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke 81,6% pada September 2024, dibandingkan dengan 75,6% pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Meliza M. Rusli, Direktur Utama Bank Permata, menyatakan, “Kinerja keuangan kuartal III-2024 yang positif ini memberikan semangat bagi kami di Permata Bank untuk terus berkembang kuat dan tangguh di tengah ketidakpastian dalam ekonomi global dan iklim politik, ekonomi, dan sosial Indonesia yang dinamis.”
Meliza juga menjelaskan bahwa kinerja positif ini tidak terlepas dari komitmen dan kolaborasi dengan mitra, termasuk Bangkok Bank, yang telah menjadi induk usaha Bank Permata beberapa tahun terakhir.
Mengenai kualitas aset, Meliza menyebutkan bahwa rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Bank pada September 2024 masing-masing membaik ke level 2,1% dan 8%, turun dibandingkan dengan 2,9% dan 9,4% di periode yang sama tahun sebelumnya. Bank Permata juga menjaga kebutuhan cadangan untuk potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, dengan rasio NPL coverage dan LAR coverage masing-masing di level 381% dan 97%.
“Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah,” tambahnya pada Kamis (24/10).
Meliza juga menekankan bahwa rasio permodalan Bank Permata saat ini merupakan salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 33,2% dan 25,5% pada kuartal III-2024. “Hal ini menjadi pondasi yang kuat untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas dan berkelanjutan di masa depan, baik secara organik maupun anorganik,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Meliza menyebutkan bahwa momentum kuartal yang berakhir pada September ini merupakan langkah menuju pertumbuhan bisnis yang lebih baik, diiringi dengan inovasi dalam layanan dan produk Bank Permata. Transformasi logo bank juga mencerminkan ketangguhan, kekuatan, dan kebijaksanaan, menciptakan citra yang lebih kohesif dalam kemitraan dengan Bangkok Bank.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News