Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img

Bakrie Sukses Turunkan Liabilitas 38 Persen di QIII-2024

PT BAKRIE & Brothers Tbk. (BNBR) berhasil menurunkan liabilitasnya sebesar 38% pada kuartal III 2024, menjadi Rp 2,75 triliun dibandingkan dengan Rp 4,44 triliun di periode yang sama tahun 2023. Selain itu, perusahaan juga mencatatkan kenaikan ekuitas sebesar 62,7%, mencapai Rp 4,32 triliun, dibandingkan Rp 2,66 triliun pada tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, kami bersyukur karena dengan demikian Perseroan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang lebih ringan, dan arus kas yang lebih kuat,” ungkap Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk., Anindya Novyan Bakrie, usai merilis laporan keuangan kuartal III 2024 di Jakarta, Jumat (25/10).

- Advertisement -

Meskipun terdapat penurunan pendapatan sebesar 11,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, BNBR mencatatkan net income yang meningkat signifikan sebesar 416,8%, yaitu Rp 636,27 miliar, dibandingkan Rp 123,12 miliar tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi meskipun pendapatan menurun, dengan gross profit meningkat 6,8% dan operating profit naik 1%.

“Adanya kenaikan EBITDA dibanding periode yang lalu menunjukkan kinerja positif Perseroan, dan juga kenaikan net income secara signifikan sebagai dampak dari adanya pelepasan salah satu aset Perseroan yang digunakan untuk penyelesaian utang,” jelas Anin.

- Advertisement -

Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti, menambahkan bahwa saat ini postur neraca perusahaan jauh lebih ramping dan sehat. Proses restrukturisasi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, diikuti dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang efektif pada 22 Agustus 2024, akan segera dilanjutkan dengan tahap akhir berupa private placement.

“Tentunya, untuk menjalankan private placement tersebut, Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa untuk meminta persetujuan para pemegang saham,” kata Roy.

Dengan restrukturisasi utang yang selesai, rasio debt to assets perusahaan turun menjadi 39% dari 63% pada akhir tahun lalu, sedangkan rasio debt to equity juga menurun signifikan menjadi 64% dari 167%. Pada 30 September, perusahaan berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp 636,3 miliar, dari sebelumnya defisit Rp 19,5 triliun.

“Rangkaian aksi korporasi yang dilakukan selama ini telah terlihat membuahkan hasil yang positif, dan dalam waktu dekat akan tiba di tahap akhir restrukturisasi yang telah dapat tercermin di neraca Perseroan,” tutup Roy.

- Advertisement -

Dengan langkah-langkah ini, BNBR berkomitmen untuk fokus memperkuat sisi operasional bisnis dan mengembangkan proyek-proyek strategis di masa depan.

 

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img