InfoEkonomi.IDÂ – Dalam proses pengajuan kredit atau pembiayaan, banyak calon debitur merasa bahwa mereka telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Namun, seringkali ada faktor-faktor kecil yang terabaikan dan bisa menyebabkan pengajuan ditolak.
Oleh karena itu, Anda perlu melakukan perencanaan agar tidak ditolak oleh bank ataupun perusahaan pembiayaan. Perencanaan ini meliputi beberapa hal seperti menentukan jumlah dan tujuan pinjaman, serta produk dan lembaga jasa keuangan yang akan dipilih. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan.
Saat ini pengajuan kredit atau pembiayaan dari perusahaan pembiayaan dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi atau offline melalui kantor cabang. Setiap perusahaan pembiayaan memiliki mekanisme pengajuan yang berbeda, namun biasanya Anda perlu melampirkan dokumen yang dipersyaratkan.
Secara umum, dokumen yang diperlukan terdiri dari formulir pengajuan pinjaman, identitas, dan lampiran pendukung. Formulir pinjaman perlu diisi dengan beberapa informasi seperti jumlah pinjaman, jumlah penghasilan, tujuan pinjaman, dan tenor pinjaman.
Informasi ini akan dijadikan sebagai dasar pemberian pinjaman dan perhitungan angsuran. Identitas diri seperti KTP, Kartu Keluarga, Akta Nikah (bagi debitur yang sudah menikah) dibutuhkan untuk verifikasi calon debitur. Data ini juga akan digunakan oleh bank/perusahaan pembiayaan untuk mengecek riwayat kredit dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Bank/perusahaan pembiayaan akan memastikan calon debitur ataupun pasangan calon debitur memiliki riwayat kredit yang baik agar terhindar dari risiko kredit macet. Sedangkan lampiran pendukung seperti mutasi rekening, bukti penghasilan, dan rekening pembayaran listrik/PBB/telepon diperlukan sebagai gambaran kondisi keuangan Sobat. Untuk informasi terkait cara pengajuan dan dokumen-dokumen tersebut, Anda dapat membaca artikel berikut ini.
Dokumen tersebut disampaikan dalam bentuk fotokopi/softcopy melalui aplikasi dan dokumen asli akan diverifikasi oleh petugas survei. Survei pengajuan kredit/pembiayaan akan dilakukan oleh bank/perusahaan pembiayaan untuk memastikan kelayakan calon debitur.
Oleh karena itu, calon debitur perlu mempersiapkan dokumen dan survei kredit/pembiayaan. Dengarkan penjelasan petugas survei mengenai manfaat dan risiko serta hak dan kewajiban, konsultasikan nilai angsuran serta ajukan pertanyaan apabila ada informasi yang kurang jelas. Dengan persiapan yang baik, pengajuan kredit/pembiayaan Sobat akan terhindar dari risiko ditolak karena hal sepele.
1. Kesalahan Ketik dalam Data Pribadi
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah kesalahan ketik dalam data pribadi. Meskipun terdengar sepele, kesalahan seperti penulisan nama, nomor identitas, atau alamat yang tidak sesuai dengan dokumen resmi bisa menyebabkan penolakan. Pastikan untuk memeriksa kembali setiap detail yang diisikan dalam formulir aplikasi.
2. Dokumen yang Tidak Lengkap
Pengajuan kredit biasanya memerlukan berbagai dokumen pendukung seperti KTP, NPWP, dan slip gaji. Ketidaktepatan atau kekurangan dokumen bisa menghambat proses verifikasi. Selalu pastikan bahwa semua dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap dan valid sebelum mengajukan kredit.
3. Riwayat Kredit yang Buruk
Walaupun ini bukan hal kecil, seringkali calon debitur tidak menyadari bahwa riwayat kredit mereka akan diperiksa. Riwayat kredit yang buruk, seperti keterlambatan pembayaran atau utang yang belum lunas, dapat mempengaruhi keputusan pemberi pinjaman. Periksa dan perbaiki riwayat kredit Anda sebelum mengajukan pinjaman.
4. Kebiasaan Penggunaan Limit Kartu Kredit
Penggunaan kartu kredit yang tidak bijak juga dapat mempengaruhi pengajuan kredit. Terlalu sering mendekati batas limit kartu kredit atau tidak membayar tagihan tepat waktu dapat menunjukkan risiko keuangan yang tinggi. Jaga penggunaan kartu kredit agar tetap dalam batas wajar dan selalu bayar tagihan tepat waktu.
5. Tidak Memperbarui Informasi Kontak
Jika informasi kontak Anda, seperti nomor telepon atau email, sudah tidak aktif atau salah, pemberi pinjaman mungkin kesulitan untuk menghubungi Anda untuk informasi lebih lanjut atau konfirmasi. Pastikan informasi kontak Anda selalu diperbarui dan aktif.
6. Tidak Memperhatikan Syarat dan Ketentuan
Setiap lembaga keuangan memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Tidak membaca atau memahami ketentuan ini dapat menyebabkan masalah saat pengajuan. Luangkan waktu untuk membaca dengan seksama syarat dan ketentuan sebelum mengajukan kredit atau pembiayaan.
7. Terlambat Mengirimkan Aplikasi
Proses pengajuan kredit biasanya memiliki batas waktu yang ketat. Mengirimkan aplikasi setelah batas waktu dapat menyebabkan pengajuan Anda ditolak. Pastikan untuk mengajukan aplikasi kredit Anda jauh sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
8. Data penghasilan calon debitur mencurigakan atau tidak tercermin pada mutasi rekening
Detail-detail kecil dalam proses pengajuan kredit atau pembiayaan tidak boleh dianggap remeh. Kesalahan dalam data pribadi, dokumen yang tidak lengkap, dan kebiasaan keuangan yang buruk adalah beberapa faktor sepele yang dapat mempengaruhi keputusan pengajuan Anda. Dengan memperhatikan hal-hal kecil ini, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan persetujuan kredit atau pembiayaan yang Anda butuhkan.