InfoEkonomi.ID – PT Freeport Indonesia (PTFI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui partisipasinya dalam Seminar Nasional bertema “Perlindungan Kawasan Pesisir Melalui Restorasi Mangrove,” yang digelar oleh Universitas Diponegoro (UNDIP). Mangrove, sebagai ekosistem kunci di kawasan pesisir, tidak hanya berfungsi mengurangi sedimentasi, tetapi juga memainkan peran besar dalam mitigasi perubahan iklim.
Sejak 2004, PTFI telah melaksanakan program rehabilitasi mangrove di Mimika dengan cakupan area seluas 8.000 hektare. Selain itu, PTFI juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), serta beberapa universitas di Indonesia untuk memperluas rehabilitasi mangrove di berbagai provinsi lain, mencapai total 2.000 hektare. Hingga 2024, PTFI telah berhasil menanam mangrove di kawasan seluas 1.100 hektare.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro, menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam program restorasi mangrove. “Keberhasilan restorasi mangrove sangat bergantung pada studi awal yang mendalam dari berbagai aspek serta perencanaan yang komprehensif,” ujar Sigit dikutip dari finance.detik.com, Rabu (25/9).
Vice President Environmental PTFI, Gesang Setyadi, menyampaikan bahwa di Kabupaten Mimika, PTFI juga melibatkan 20 kontraktor lokal Papua dalam program rehabilitasi mangrove untuk membangun struktur estuary. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal, terutama Suku Kamoro yang hidup di sekitar wilayah operasi PTFI. “Melalui rehabilitasi ini, PTFI berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30% pada tahun 2030,” jelas Gesang.
Selain aspek ekologi, Prof Denny Nugroho Sugianto dari FPIK UNDIP menekankan pentingnya mangrove dalam menyerap karbon dioksida melalui proses carbon sequestration. Hal ini berkontribusi langsung terhadap upaya global dalam mengendalikan perubahan iklim.
Dalam kesempatan yang sama, buku bertajuk “Mangrove di Mimika”, yang menjadi bagian dari serial buku Biodiversity di Mimika, juga resmi diluncurkan. Buku ini menjadi referensi literasi penting mengenai keberagaman jenis mangrove di Papua dan diharapkan mampu memperkaya pemahaman terkait ekosistem mangrove di Indonesia.
Dengan upaya rehabilitasi yang komprehensif dan melibatkan masyarakat lokal, PTFI terus mendukung pelestarian lingkungan dan kesejahteraan ekonomi kawasan pesisir, sekaligus berkontribusi dalam upaya global menekan dampak perubahan iklim.