InfoEkonomi.ID – PT Sucofindo baru-baru ini membeli sertifikat pengurangan emisi sebesar 600 metrik ton setara karbon dioksida (CO2e) di Bursa Karbon Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung pencapaian target emisi nol karbon pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Direktur Utama PT Sucofindo, Jobi Triananda, menyampaikan hal ini di sela-sela Anugerah Inovasi Sosial dan Lingkungan (ENSIA) 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada hari Rabu.
“Kami telah melakukan carbon offset dengan membeli sertifikat pengurangan emisi,” kata Direktur Utama PT Sucofindo Jobi Triananda di sela Anugerah Inovasi Sosial dan Lingkungan (ENSIA) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Pembelian sertifikat pengurangan emisi ini adalah yang pertama kali dilakukan selama acara tahunan ENSIA, yang pertama kali diadakan pada 2022 di Semarang, Jawa Tengah.
Saat ini, PT Sucofindo masih dalam proses menghitung potensi nominal dari sertifikat pengurangan emisi karbon tersebut. Selain itu, total jejak karbon yang dihasilkan selama pelaksanaan ENSIA 2024 diperkirakan mencapai 525 ton CO2e.
ENSIA 2024 merupakan ajang untuk memberikan kesempatan kepada inovator lingkungan dan sosial dalam upaya penurunan emisi karbon, pemberdayaan masyarakat, serta mendukung inisiatif serupa yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Tahun ini, acara ini diikuti oleh 170 peserta, termasuk perusahaan BUMN dan swasta nasional, serta 60 “pahlawan” lokal yang berkontribusi dalam melahirkan inovasi. Jumlah peserta meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 111 perusahaan.
Jobi menambahkan, ada tujuh kategori penilaian terkait inovasi di antaranya dampak sosial dan lingkungan yang hadir setelah adanya inovasi, kepemimpinan dan kriteria lainnya.
Sementara itu, Wakil Menteri LHK Alue Dohong menilai upaya melalui inovasi perusahaan tersebut diharapkan mendukung target pemerintah menurunkan emisi karbon.
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen menurunkan emisi karbon dengan target penurunan emisi gas rumah kaca secara sukarela sebesar 31,89 persen yang tanpa syarat dan tanpa bantuan internasional atau sebesar 43,2 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Ia pun mengapresiasi sejumlah korporasi yang berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dan mendukung kegiatan sosial.
“Peserta yang terus naik menunjukkan perusahaan ingin sekali terlibat dalam inovasi pengelolaan lingkungan dan sosial. Ini penting karena perusahaan masa depan menjadikan masalah lingkungan hidup dan sosial ini core values,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di ANTARA dengan judul “Sucofindo beli sertifikat pengurangan emisi karbon“
