InfoEkonomi.ID – PT Bank UOB Indonesia mencatatkan kinerja gemilang di sektor keuangan di awal tahun 2024. Tercatat, sektor kredit UOB tembus Rp90,84 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 11,25% secara tahunan mencapai dari periode yang sama di sebelumnya Rp81,66 triliun.
Alhasil, aset per Maret 2024 perseroan ikut terkerek naik 5,49% menjadi Rp159,91 triliun. Seiring dengan penyaluran kredit, kualitas aset pun terjaga, tecermin dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang turun 58 bps menjadi 2,48% dari 3,06% dan NPL net susut 49 bps menjadi 1,27% dari 1,76%.
Selain itu, UOB Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp161,86 miliar pada kuartal I/2024. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip Selasa (7/5/2024) pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh tipis 0,46% yoy menjadi Rp1,39 triliun.
Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat sebesar 3,92%. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) berada pada level 0,53%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 4,11%.
Terakhir, pada segi pendanaan, UOB Indonesia telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp123,24 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh tipis 0,03% yoy.
Namun, dana murah atau current account saving account (CASA) UOB Indonesia susut 5,76% menjadi Rp65,06 triliun dari Rp69,04 triliun. Artikel ini dilansir dari Bisnis.com