InfoEkonomi.ID – Dalam era pemasaran digital saat ini, konten memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu strategi untuk menarik perhatian target pasar terhadap jasa atau produk yang ditawarkan. Hal ini terutama berlaku bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sering bergantung pada pemasaran melalui media sosial.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Bill Gates bahwa “konten adalah raja” (content is king), konten memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kemunculan merek di mesin pencari online.
Untuk menciptakan konten yang menarik dan efektif dalam menjangkau target pasar, salah satu langkahnya adalah dengan merancang perencanaan konten. Rodiah, seorang wirausaha dan Ketua Umum UMKM Kelurahan Karangroto, menjelaskan hal ini dalam acara Kelas Pintar Bersama yang diselenggarakan oleh Kredit Pintar di Happy Resto, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (26/4/2024).
“Perencanaan konten adalah langkah untuk mengembangkan konten agar mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Ini mencakup penentuan jenis konten, platform yang digunakan, dan waktu publikasi. Tanpa perencanaan konten, terutama dalam pemasaran digital, sulit untuk mengevaluasi apakah konten yang dibuat sudah sesuai dengan target atau tidak. Perencanaan konten juga membantu dalam penjadwalan publikasi, pemilihan platform, dan hal lainnya,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Senin (29/4/2024).
Melalui workshop Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar sebagai aplikasi fintech lending terkemuka di Indonesia yang memiliki lisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terus memberikan dukungan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha para pelaku UMKM.
Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, menjelaskan bahwa mengamati pertumbuhan UMKM yang signifikan di berbagai wilayah Indonesia, Kredit Pintar berkomitmen untuk memberikan ruang edukasi tentang topik yang relevan bagi para wirausahawan muda dan mengenai literasi layanan keuangan digital melalui program Kelas Pintar Bersama.
“Kami juga berharap dapat mendorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” tambahnya.
Rodiah, yang juga Sekretaris UMKM Semarang Bisa, menjelaskan kepada peserta Kelas Pintar Bersama tentang tahapan dalam membuat perencanaan konten untuk pemasaran digital.
“Pertama, tentukan tujuan yang ingin dicapai. Anda harus memahami siapa target pasar atau audiens yang ingin Anda jangkau. Kedua, buatlah kategori konten yang jelas. Ketiga, susun kalender editorial yang rapi, berisi semua detail konten yang diperlukan, termasuk kategori, jadwal publikasi, status, dan batas waktu. Pilih platform yang sesuai, lalu lakukan riset tentang topik dan kata kunci untuk membuat konten yang lebih menarik bagi audiens,” terangnya.
Selain untuk meningkatkan skala usaha, Kelas Pintar Bersama juga diselenggarakan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Puji menjelaskan bahwa Kredit Pintar mendukung inisiatif pemerintah dalam hal ini, terutama dalam menyasar generasi muda yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada tahun ini, Kredit Pintar akan memperluas program literasi keuangan ini ke berbagai kota di Indonesia, termasuk kota provinsi, kabupaten, dan kotamadya, sehingga penetrasi digital dan layanan keuangan digital dapat diiringi dengan kesiapan masyarakat, terutama generasi muda, dalam memanfaatkannya.
R Ary Mulyono, Head of Risk Policy and Procedure Kredit Pintar, menambahkan bahwa melalui Kelas Pintar Bersama, diharapkan generasi muda dapat lebih memahami fintech dan menerapkan produk-produk teknologi finansial dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari.
Selama dua tahun terakhir, Kredit Pintar telah menyelenggarakan 25 sesi literasi keuangan melalui Kelas Pintar Bersama, di 13 kota di Indonesia dengan total peserta mencapai 1.800 orang. Program ini tidak hanya menyasar kota besar, tetapi juga daerah-daerah di tingkat kabupaten.
Kredit Pintar juga mencatat pertumbuhan positif dengan jumlah total peminjam melebihi 7 juta nasabah sejak berdiri pada tahun 2017. Hingga saat ini, Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 42 triliun, di mana sebagian besar digunakan untuk modal usaha kecil atau pendidikan.
































