Sabtu, Februari 15, 2025
spot_img

Starbucks Pangkas 30% Menu di AS Setelah Penurunan Penjualan

Starbucks mengumumkan rencana besar untuk memangkas sekitar 30% pilihan menu minuman dan makanan di Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini diambil setelah penurunan signifikan dalam penjualan, yang mencatatkan penurunan berturut-turut selama empat kuartal terakhir. Penjualan produk pada toko-toko yang buka di AS setidaknya selama setahun turun 6% pada akhir 2024.

CEO Starbucks, Brian Niccol, menjelaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menyederhanakan penawaran perusahaan, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Niccol menyebutkan bahwa menu yang terlalu rumit menjadi penyebab antrean panjang di gerai-gerai Starbucks, yang pada akhirnya mempengaruhi kenyamanan pelanggan.

- Advertisement -

Dia mengungkapkan pihaknya segera melakukan pengurangan sekitar 30% pada menu minuman dan makanan di Amerika Serikat. Niccol mengatakan menu Starbucks selama ini telah menjadi terlalu rumit dan pada ujungnya mengakibatkan antrean panjang.

“Pilihan yang lebih sedikit akan membantu Starbucks menjadi lebih responsif dan selaras dengan momen budaya,” kata Niccol dilansir dari CNN, Kamis (30/1/2025).

- Advertisement -

Seiring dengan perubahan ini, Starbucks telah menghapus beberapa item, seperti minuman dengan kandungan minyak zaitun dan minuman energi dingin. Namun, perusahaan juga meluncurkan beberapa minuman baru, termasuk cortado, minuman berbasis espresso, serta kembali menghadirkan rasa pistachio yang banyak digemari pelanggan.

Langkah penyederhanaan menu ini merupakan bagian dari upaya Starbucks untuk mengatasi penurunan penjualannya. Niccol mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Sejak memimpin perusahaan pada September 2024, Niccol telah memperkenalkan sejumlah perubahan yang mendapat respons positif, seperti penataan ulang suasana di gerai Starbucks dan kebijakan baru terkait pelanggan yang membayar.

“Starbucks berada di jalur yang benar,” sebut Niccol meyakinkan.

Dia menginisiasi adanya penataan ulang suasana di dalam lokasi Starbucks dengan menerapkan kebijakan baru untuk pelanggan yang membayar, menghadirkan kembali batangan bumbu dan menambahkan sentuhan pribadi yang ditulis oleh barista pada gelas kertas.

- Advertisement -

Perusahaan tersebut juga mengubah namanya menjadi “Starbucks Coffee Company” untuk memperkuat akar kopinya.

Namun, ada satu perubahan yang mungkin tidak disukai pelanggan, Niccol telah secara drastis mengurangi jumlah transaksi, yang mengakibatkan penurunan 40% dalam transaksi diskon. Dis menganggap hal itu sebagai penyebab peningkatan penjualan.

Starbucks mengumumkan rencana besar untuk memangkas sekitar 30% pilihan menu minuman dan makanan di Amerika Serikat dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini diambil setelah penurunan signifikan dalam penjualan, yang mencatatkan penurunan berturut-turut selama empat kuartal terakhir. Penjualan produk pada toko-toko yang buka di AS setidaknya selama setahun turun 6% pada akhir 2024.

CEO Starbucks, Brian Niccol, menjelaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menyederhanakan penawaran perusahaan, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Niccol menyebutkan bahwa menu yang terlalu rumit menjadi penyebab antrean panjang di gerai-gerai Starbucks, yang pada akhirnya mempengaruhi kenyamanan pelanggan.

Dia mengungkapkan pihaknya segera melakukan pengurangan sekitar 30% pada menu minuman dan makanan di Amerika Serikat. Niccol mengatakan menu Starbucks selama ini telah menjadi terlalu rumit dan pada ujungnya mengakibatkan antrean panjang.

“Pilihan yang lebih sedikit akan membantu Starbucks menjadi lebih responsif dan selaras dengan momen budaya,” kata Niccol dilansir dari CNN, Kamis (30/1/2025).

Seiring dengan perubahan ini, Starbucks telah menghapus beberapa item, seperti minuman dengan kandungan minyak zaitun dan minuman energi dingin. Namun, perusahaan juga meluncurkan beberapa minuman baru, termasuk cortado, minuman berbasis espresso, serta kembali menghadirkan rasa pistachio yang banyak digemari pelanggan.

Langkah penyederhanaan menu ini merupakan bagian dari upaya Starbucks untuk mengatasi penurunan penjualannya. Niccol mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Sejak memimpin perusahaan pada September 2024, Niccol telah memperkenalkan sejumlah perubahan yang mendapat respons positif, seperti penataan ulang suasana di gerai Starbucks dan kebijakan baru terkait pelanggan yang membayar.

“Starbucks berada di jalur yang benar,” sebut Niccol meyakinkan.

Dia menginisiasi adanya penataan ulang suasana di dalam lokasi Starbucks dengan menerapkan kebijakan baru untuk pelanggan yang membayar, menghadirkan kembali batangan bumbu dan menambahkan sentuhan pribadi yang ditulis oleh barista pada gelas kertas.

Perusahaan tersebut juga mengubah namanya menjadi “Starbucks Coffee Company” untuk memperkuat akar kopinya.

Namun, ada satu perubahan yang mungkin tidak disukai pelanggan, Niccol telah secara drastis mengurangi jumlah transaksi, yang mengakibatkan penurunan 40% dalam transaksi diskon. Dis menganggap hal itu sebagai penyebab peningkatan penjualan.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img