InfoEkonomi.ID – PT Pindad memperkenalkan produk terbaru untuk mendukung Polri dalam melaksanakan tugas pokok-nya kepada awak media yaitu kendaraan taktis Maung 4×4 untuk mendukung operasi Polri dan senjata SB2-V5 A1 pada Jumat, 14 Oktober 2022 di kantor pusat Pindad Bandung. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose didampingi Direktur Bisnis Produk Hankam, Wijil Jadmiko Budi, VP Penjaminan Mutu & K3LH, Prima Kharisma, Sekretaris Perusahaan, Krisna Cahyadianus beserta jajaran menerima awak media yang hadir.
Senjata SB2-V5 A1 kaliber 5,56 x 44 mm / .222” memiliki kapasitas magasen 20 rounds, didesain secara khusus untuk Korps Polisi Sabhara. SB2-V5 A1 merupakan pengembangan produk SS (Senapan Serbu) Pindad dengan tingkat akurasi tinggi dan ukuran yang taktis. Dengan panjang laras 253,4 mm, SB2-V5 A1 memiliki ukuran yang ringkas dan bobot yang lebih ringan, memudahkan untuk pasukan Sabhara bermanuver & mobilisasi dalam berbagai operasi. Varian senjata ini memiliki desain modular, sehingga pengguna dapat mengaplikasikan berbagai perlengkapan dan aksesoris seperti alat bidik optik. SB2-V5 A1 juga dilengkapi dengan vertical foregrip yang dapat menambah ergonomic dan kenyamanan dalam penggunaan senjata.
Maung 4×4 memiliki kemampuan manuver yang gesit dan handal untuk mendukung mobilitas penggunanya di berbagai medan operasi. Dengan kecepatan aman 120 km/jam dan transisi manual 6 speed, Maung mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan braket dan konsol senjata, perangkat GPS navigasi dan tracker kendaraan serta perlengkapan lainnya.
Produk – produk buatan PT Pindad yang sudah digunakan Polri dari dulu hingga saat ini meliputi senjata laras Panjang SB-1 V1, SB-1 V2, SB-2 V5A1, SS2 V1, SS2 V2, SS2 V4, SS2 V5 A1, pistol MAG4, G2 Elite. Sementara itu senjata PT Pindad yang juga digunakan Polri untuk misi perdamaian yaitu SM2 V2, SS2 V5, pistol isyarat, SAR2 dan SPG 1A V4. Adapun untuk munisi yang digunakan meliputi Munisi Kaliber Kecil (MKK) berbagai kaliber dari 5,56, 9 mm, 12,7 mm hingga Munisi Kaliber Khusus gas air mata kal. 38 mm (MU24-AR), Munisi kal. 44 mm gas air mata powder (MU53-AR) dan Munisi kal.44 mm gas air mata (MU53-AR A1).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pindad, Abraham mose menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.
“Kami keluarga besar PT Pindad turut berbelasungkawa dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Beberapa korban bahkan merupakan bagian dari keluarga karyawan kami sendiri,” ujar Abraham.
Abraham Mose juga menyampaikan berbagai informasi terkait munisi kaliber khusus gas air mata buatan Pindad sekaligus mengklarifikasi berbagai informasi simpang siur terkait produk ini.
Munisi Gas Air Mata (Tear Gas Cartridge) atau biasa juga disebut dengan riot control catridge merupakan munisi yang ketika ditambahkan, dilemparkan atau disemprotkan akan menghasilkan efek iritasi/perih/rasa terbakar pada mata, kulit, hidung, mulut dan saluran pernafasan, karena mengandung lacrimator chemical substance (zat kimia yang menyebabkan iritasi tersebut). Munisi gas air mata dengan penggunaan yang sesuai prosedur dan memperhatikan kondisi tertentu tidak berbahaya.
Bahan kimia yang dapat dipakai pada Gas Air Mata adalah CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10H5CIN2) dan CN (2-Chloroacetophenone, C8H7CIO), namun ada beberapa bahan kimia lain yang digunakan di beberapa produk Gas Air Mata lainnya seperti CR (dibenzoksazepin, C13H9NO), dan semprotan merica/gas OC (Oleoresin Capsicum).
Adapun bahan kimia yang digunakan pada munisi gas air mata produksi Pindad seluruhnya menggunakan isian CS (2-Chlorobenzalmalononitrile, C10H5CIN2) baik yang berbentuk serbuk maupun asap, dan tidak ada yang menggunakan isian bahan CN (2-Chloroacetophenone, C8H7CIO). Dengan berbagai masukan dari pengguna, isian CS lebih diutamakan dari sisi keamanan, sehingga PT Pindad tidak menggunakan isian CN. Penggunaan CS telah diketahui secara umum dan aman digunakan secara luas sebagai bahan kandungan yang sudah menjadi standar pada Gas Air Mata di dunia.
Pindad telah memproduksi Gas Air Mata sejak tahun 1996, sudah digunakan mendukung Polri dan sudah melakukan ekspor sejak 2006 hingga 2022 ke berbagai negara seperti Australia, Philipina, Thailand, Timor Leste, Malaysia dan Bangladesh. Isian produk Gas Air Mata buatan Pindad tersebut juga sama dengan yang digunakan dan diproduksi di negara lain, yaitu di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Selama ini tidak pernah ada masalah terkait produk Gas Air Mata buatan Pindad tersebut karena sudah sesuai standard dan melewati proses uji sebelumnya.