InfoEkonomi.ID – Memasuki Triwulan IV 2022, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dipercaya oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk menggarap proyek baru Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba.
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi menjelaskan pengerjaan sarana wisata pada proyek Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Toba meliputi penataan Patung Boraspati Tano & Boru Saniangnaga, Patung Pustaha & Syair Tao Toba, Display Batuan Geologi Toba, Atraksi Seni Air Mancur ”Aek Menari”, Panggung Apung Aek Natio, Instalasi Seni Musik Aek Margondang, Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani, Instalasi Display Galeri Samosir, Instalasi Seni Tradisi Solu Bolon, Instalasi Seni Ukir Totem Batak, Storytelling Signages Pangururan Waterfront, Video Motion Graphics “The Magnificent Toba” untuk Galeri Samosir, Video for Waterscreen Projection, Instalasi Seni Tarombo Batak dan Storytelling Signages Kawasan Tele.
“Pengerjaan penataan karya seni Hutama Karya bekerja sama dengan para seniman bertaraf internasional, ahli budaya Batak dan tenaga supervisi guna menjamin keakuratan penempatan dan kualitas hasil pemasangan karya seni secara baik dan sempurna. Proyek KSPN Toba ini senilai Rp 161 Miliar dengan luas lahan penataan kurang lebih 6,4 hektar, serta luas lahan penataan Kawasan Panorama Tele kurang lebih 0,97 hektar,” ujarnya.
Lebih lanjut Gunadi menambahkan untuk mempercepat pembangunan KSPN Toba agar sesuai mutu dan target waktu kontrak penyelesaian di September 2023, perusahaan menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam merancang desain yang optimal. Proyek KSPN ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membentuk 10 otorita pariwisata pada destinasi unggulan.
“Kami berharap, dengan digarap dan dirampungkannya proyek penataan KSPN Toba nantinya akan meningkatkan target perolehan devisa Indonesia serta menjadi destinasi pariwisata yang menarik minat wisatawan,” imbuh Gunadi.
Dukungan infrastruktur pada proyek penataan KSPN Toba diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegar
Sebagai tahap awal pembangunan dan bentuk dukungan warga setempat, pada Sabtu (01/10), Natua tua Sitolu Hae Horbo (13 Raja) dan Natua tuani Huta asal suku Batak menyelenggarakan upacara adat “Ritual Pangelekan tu na martua Pusuk Buhit dan Tao Toba” di Tanjung Harbo, Samosir sekitar Danau Toba. Upacara ini merupakan bentuk persembahan kepada leluhur dengan mulai digarapnya proyek KSPN Danau Toba. Adapun rangkaian kegiatannya yaitu gondang Batak mengelilingi Danau Toba dan pelepasan Ikan Mas sebagai pertanda pengembangan ikan di area lokasi yang akan dibangun.
SEJALAN DENGAN PROYEK YANG DIGARAP, HUTAMA KARYA JUGA PERCEPAT AKSES PENDUKUNG
Proyek KSPN Danau Toba menjadi sangat istimewa mengingat Hutama Karya juga merupakan penggarap program infrastruktur pemerintah, yaitu Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Direktur Utama Hamawas Dindin Solakhuddin menjelaskan untuk menuju ke Danau Toba tersebut, Hutama Karya melalui anak perusahaan yaitu PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) menggarap JTTS Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat dengan total panjang sekitar 103 km, yang terbagi menjadi 4 seksi dan 1 junction. Seksi 1 Tebing Tinggi – Inderapura 20,4 km, seksi 2 Inderapura – Kuala Tanjung 18,05 km, seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan 30 km, seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar 28 km, dan junction Tebing Tinggi 7 km.
“Progres konstruksi ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat per September 2022, untuk seksi 1 Tebing Tinggi-Inderapura sudah mencapai 93%, seksi 2 Inderapura – Kuala Tanjung mencapai 70,8%, seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan mencapai 62,6%, seksi 4 Serbelawan – Pematang Siantar mencapai 55,3%, dan junction Tebing Tinggi mencapai 60,9%,” jelasnya.
Kehadiran JTTS ini dapat mempersingkat waktu tempuh pengendara dari Kota Medan menuju Kawasan Wisata Danau Toba atau sebaliknya dari 4 jam menjadi hanya 2 jam, menghubungkan beberapa kota dan kabupaten yakni Kota Tebing Tinggi, Kab. Batu Bara, Kab. Simalungun, Kota Pematang Siantar, dan Kab. Toba Samosir, sertapendukung pertumbuhan ekonomi di Sumatra Utara.