Jumat, April 18, 2025

Pupuk Indonesia Bantah Isu Manipulasi Laporan Keuangan, Pastikan Transparansi

PT Pupuk Indonesia (Persero) secara tegas membantah adanya dugaan manipulasi dalam laporan keuangan perusahaan yang disebut-sebut berpotensi merugikan negara. Perusahaan menegaskan bahwa seluruh laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit oleh kantor akuntan publik independen.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, dalam pernyataan resminya pada Jumat (7/3), menegaskan bahwa laporan keuangan perusahaan juga telah melalui tinjauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bagian dari pengawasan terhadap emiten yang menerbitkan obligasi.

- Advertisement -

“Pupuk Indonesia menegaskan bahwa pemberitaan mengenai dugaan manipulasi laporan keuangan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Kami berkomitmen menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan memastikan transparansi laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen serta di-review oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai bagian Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sesuai regulasi yang berlaku,” kata Wijaya.

Baca juga: Pupuk Indonesia Tegaskan Larangan Penjualan di Atas HET

Menanggapi tudingan adanya rekening yang tidak disajikan dalam neraca dengan nilai mencapai Rp7,978 triliun, Wijaya memastikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

- Advertisement -

Ia menjelaskan bahwa seluruh dana telah dicatat dalam Laporan Posisi Keuangan atau Neraca pada Aset Lancar Lainnya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Menurutnya, deposito berjangka lebih dari tiga bulan tidak dikategorikan sebagai kas dan setara kas, melainkan dimasukkan dalam aset lancar lainnya.

Selain itu, Wijaya juga menegaskan bahwa kas yang dibatasi penggunaannya merupakan saldo yang dialokasikan untuk Perjanjian Pelayanan Jasa Notional Pooling (PPJNP). Semua transaksi tersebut telah dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dan dilaporkan kepada publik.

Terkait tuduhan bahwa terdapat pencairan deposito senilai Rp15,932 triliun yang tidak dilaporkan, Wijaya memastikan bahwa perubahan saldo deposito Pupuk Indonesia telah dicatat secara transparan.

Ia menjelaskan bahwa penurunan saldo deposito terjadi karena berbagai faktor, termasuk penempatan deposito dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan, alokasi kas yang masuk dalam kategori kas dengan pembatasan penggunaan, serta pencairan yang dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi.

- Advertisement -

“Pupuk Indonesia menegaskan bahwa seluruh laporan keuangan telah disusun dan disajikan secara transparan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Perusahaan senantiasa berpegang pada prinsip tata kelola yang baik, serta terus memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” ujar Wijaya.

Dengan adanya kesimpulan itu, artinya akuntan publik yang independen telah menyimpulkan laporan keuangan Pupuk Indonesia disajikan secara wajar dalam semua aspek material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Wijaya menambahkan bahwa Laporan Keuangan Konsolidasian PT Pupuk Indonesia Tahun 2023 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC Indonesia). Hasil audit tersebut memberikan opini wajar tanpa modifikasi, yang menegaskan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua aspek material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

“Laporan keuangan tersebut sudah melewati kajian dari berbagai sudut pandang pengawasan, baik dari sisi standar akuntansi keuangan, laporan keuangan pemerintah, dan otoritas pasar modal. Pemeriksaan yang berlapis tersebut menyatakan bahwa laporan keuangan kami wajar, sehingga tudingan manipulasi tersebut tidak berdasar dan menyesatkan,” jelas Wijaya.

Ia meminta kepada semua pihak untuk merujuk pada informasi resmi yang telah diaudit dan diverifikasi oleh otoritas berwenang guna menghindari kesalahpahaman atas pemberitaan yang beredar.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img