Jumat, Maret 28, 2025

Menghadapi Fluktuasi IHSG, Ini Langkah Investasi Ciputra Life

PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life), perusahaan asuransi jiwa, menargetkan total investasi melebihi Rp1 triliun hingga akhir 2025. CEO Ciputra Life, Hengky Djojosantoso, menyatakan bahwa strategi investasi tahun ini tetap berfokus pada pasar obligasi serta peluang di saham yang mengalami koreksi harga.

“Strategi investasi kami pada 2025 masih berorientasi pada pasar obligasi, khususnya obligasi pemerintah. Kami juga akan secara selektif masuk ke obligasi korporasi dengan rating di atas investment grade dan memiliki fundamental kuat,” ungkap Hengky pada Selasa (4/3/2025).

- Advertisement -

Selain itu, Ciputra Life juga terus mencermati dinamika pasar saham dan mempertimbangkan peluang untuk berinvestasi di saham berfundamental baik yang telah mengalami koreksi harga signifikan. Menurut Hengky, prospek investasi Ciputra Life tahun ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan domestik. Meskipun sentimen negatif berpotensi memberikan dampak jangka pendek, perusahaan tetap optimistis terhadap pemulihan pasar dalam jangka panjang.

Baca Juga: Sepanjang 2024, Ciputra Life Bayarkan Klaim Kesehatan Senilai Rp 9,8 Miliar

“Sentimen negatif, baik dari luar maupun dalam negeri, tentu akan memengaruhi pasar dalam jangka pendek,” ujarnya. Namun, Hengky menambahkan bahwa dalam jangka panjang, ketika kondisi ekonomi global membaik, faktor fundamental akan kembali menjadi penggerak utama pasar.

- Advertisement -

Pada 2024, total investasi Ciputra Life mencapai Rp816,6 miliar, dengan dominasi obligasi pemerintah sebesar Rp412 miliar. Hasil investasi perusahaan pada tahun tersebut mencapai Rp39,25 miliar, mengalami pertumbuhan 29% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa total aset industri asuransi jiwa meningkat 0,7% secara tahunan (YoY) menjadi Rp616,75 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang hanya 0,3%. Investasi industri asuransi jiwa juga meningkat menjadi Rp541,40 triliun atau naik 0,2% YoY.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan investasi berasal dari Surat Berharga Negara (SBN), yang mengalami peningkatan 11,9% dengan total kontribusi Rp205,03 triliun, mencakup 37,9% dari total investasi perusahaan. Sementara itu, investasi di saham dan reksa dana masing-masing menyumbang 24,7% dan 12,9% dari total portofolio investasi.

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img