Dalam upaya mendukung Satu Data Kesehatan Nasional yang terhubung dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKN), BPJS Kesehatan terus mengoptimalkan interoperabilitas sistemnya dengan Kementerian Kesehatan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyatakan bahwa dengan menggunakan sumber data dan informasi yang sama, Kementerian Kesehatan dapat menyusun kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan lebih cepat, akurat, dan berbasis bukti.
“Selama ini, integrasi sistem antara BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan telah berjalan baik. Mulai dari akses dashboard, pemanfaatan Application Programming Interface (API), hingga akses data analitik secara mandiri (self-service analytics). Ini mencerminkan implementasi penuh dari interoperabilitas sistem yang telah berjalan,” ujar Ghufron dalam keterangan tertulis, Jumat (6/3/2025).
Baca Juga:Â BPJS Kesehatan Oksibil Gandeng Pemda, Bahas Solusi Kendala JKN
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, BPJS Kesehatan memberikan akses self-service analytics kepada Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, Kementerian Kesehatan dapat mengakses data BPJS Kesehatan secara mandiri kapan saja dan di mana saja. Hal ini memungkinkan pemanfaatan data JKN secara lebih luas untuk analisis kebijakan, perencanaan strategis, serta pengambilan keputusan di masa mendatang.
Di sisi lain, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, menegaskan bahwa BPJS Kesehatan telah menerapkan sistem keterbukaan informasi publik dalam bidang penelitian dan pengembangan.
Menurutnya, BPJS Kesehatan memiliki big data yang dapat dimanfaatkan oleh akademisi, peneliti, masyarakat, serta berbagai pihak lainnya yang ingin mendalami Program JKN.
“Data yang kami miliki merupakan aset yang bisa digunakan untuk penelitian serta penyusunan kebijakan berbasis bukti. BPJS Kesehatan telah memberikan izin kepada ratusan mahasiswa untuk meneliti Program JKN guna memperkaya literasi terkait program ini,” ujar Edwin.
Sebagai informasi, pada akhir tahun 2024, BPJS Kesehatan telah meluncurkan data sampel yang mencakup berbagai aspek kesehatan, seperti data sampel umum, diabetes melitus, tuberkulosis, kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News