Minggu, Maret 16, 2025

Laba Bersih Bank Mega Turun 25,05% di 2024, Target Pertumbuhan Tetap Optimis

PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat laba bersih sebesar Rp2,63 triliun (Rp224 per saham) pada 2024, mengalami penurunan 25,05% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,51 triliun (Rp299 per saham). Informasi ini tercantum dalam laporan keuangan yang dirilis perusahaan di Jakarta.

Penurunan laba bersih sejalan dengan turunnya pendapatan bunga bersih MEGA sebesar 7,8%, dari Rp5,53 triliun pada 2023 menjadi Rp5,09 triliun di 2024. Sepanjang tahun, total kredit yang disalurkan juga mengalami penurunan 2,59% menjadi Rp63,98 triliun dari Rp65,68 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun meningkat 0,70% menjadi Rp64,09 triliun dibandingkan Rp63,64 triliun pada 2023.

- Advertisement -

Dari sisi aset, total aset Bank Mega per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp134,92 triliun, tumbuh 2,17% dari Rp132,05 triliun pada akhir 2023. Liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing mencapai Rp113,73 triliun dan Rp21,18 triliun.

Baca Juga: Daftar Promo Kartu Kredit Bank Mega Bulan September 2024

Bank Mega menargetkan untuk naik ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 dengan modal inti minimum Rp30 triliun. Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, optimistis target tersebut dapat dicapai secara organik. Saat ini, modal inti perusahaan berada di kisaran Rp15 triliun dan diharapkan meningkat menjadi Rp16 triliun pada akhir tahun. Dengan akumulasi profit dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan bisa memenuhi tambahan modal sebesar Rp14 triliun untuk mencapai status BUKU 4.

- Advertisement -

Meski laba bersih mengalami penurunan, Bank Mega tetap menargetkan pertumbuhan keuntungan menjadi Rp3,81 triliun pada 2024, naik dari Rp3,51 triliun di tahun sebelumnya. “Tahun 2024 ditargetkan laba akan meningkat menjadi Rp3,8 triliun dengan berbagai upaya perbaikan,” ujar Kostaman Thayib.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan mengupayakan strategi perbaikan kinerja, termasuk peningkatan kredit yang ditargetkan tumbuh sekitar 8% menjadi Rp72 triliun pada 2024, dari sebelumnya Rp66,29 triliun. Direktur Kredit Bank Mega, Madi Darmadi Lazuardi, menyatakan bahwa pertumbuhan kredit akan difokuskan pada segmen unggulan seperti kredit korporasi, kredit multifinance, serta kredit ritel dan konsumen.

Pada sektor korporasi, Bank Mega akan terus menyalurkan kredit ke industri strategis seperti pertambangan, transportasi, pembiayaan infrastruktur jalan tol, manufaktur, dan perdagangan. “Kami juga tetap memperhatikan sektor properti, meskipun tidak akan terlalu agresif dalam kondisi saat ini,” ujar Madi.

Selain ekspansi kredit, Bank Mega menargetkan peningkatan DPK dari Rp89,44 triliun pada 2023 menjadi Rp97 triliun di 2024, dengan pertumbuhan sekitar 8%. Untuk mencapai target ini, perusahaan berfokus pada peningkatan jumlah nasabah ritel dan peningkatan current account saving account (CASA), yang diharapkan dapat mengoptimalkan efisiensi biaya dana (cost of fund).

- Advertisement -

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img