Selasa, Februari 18, 2025
spot_img

Indonesia-Malaysia Perkuat Kolaborasi Industri Kelapa Sawit

Indonesia dan Malaysia semakin mempererat kolaborasi dalam sektor kelapa sawit, menyusul pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (27/1). Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang perdagangan dan investasi, terutama dalam pengelolaan industri kelapa sawit yang menjadi komoditas andalan.

Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso (Mendag Busan), yang turut hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menekankan pentingnya kelapa sawit di berbagai negara. Oleh karena itu, ia berharap kemitraan antara Indonesia dan Malaysia dapat semakin ditingkatkan untuk memperkuat posisi kedua negara di pasar global.

- Advertisement -

“Pada pertemuan, Presiden Prabowo mengatakan, setiap negara yang dikunjungi selalu mengatakan perlu kelapa sawit. Presiden Prabowo pun berharap kerja sama Indonesia dan Malaysia untuk sektor ini dapat ditingkatkan,” kata Mendag Busan.

Sebagai dua produsen terbesar kelapa sawit di dunia, Indonesia dan Malaysia menguasai 80% produksi global. Mendag Busan pun mengapresiasi dukungan Malaysia dalam mempererat kerja sama sektor sawit serta memastikan bahwa Kementerian Perdagangan RI siap menindaklanjuti berbagai langkah strategis untuk mengatasi tantangan ekspor sawit di berbagai negara.

- Advertisement -

“Indonesia berharap kolaborasi Indonesia dan Malaysia tetap berlanjut untuk mengatasi munculnya hambatan-hambatan ekspor sawit baru di berbagai negara,” ujar Mendag Busan.

Malaysia adalah tujuan ekspor ke-6 dan sumber impor ke-5 bagi Indonesia. Pada periode Januari—November 2024, total perdagangan Indonesia dan Malaysia tercatat sebesar USD 21,06 miliar. Pada periode ini, ekspor Indonesia ke Malaysia tercatat sebesar USD 10,97 miliar sedangkan impor Indonesia dari Malaysia tercatat USD 10,09 miliar. Dengan demikian, pada periode tersebut, Indonesia masih mencatatkan surplus neraca dagang sebesar USD 882 juta.

Sementara pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 23,2 miliar. Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Malaysia sebesar USD 12,5 miliar sedangkan impor Indonesia dari Malaysia sebesar USD 10,8 miliar. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Malaysia sebesar USD 1,7 miliar.

Untuk 2023, komoditas ekspor nonmigas utama Indonesia ke Malaysia, antara lain, bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati maupun hewani, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Di sisi lain, komoditas impor nonmigas utama Indonesia dari Malaysia, antara lain, reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis; plastik; mesin dan perlengkapan elektronik; bahan kimia organik; serta besi dan baja.

- Advertisement -

Dari sisi investasi, pada 2023, Malaysia adalah sumber Foreign Direct Investment (FDI) ke-5 bagi Indonesia. Pada tahun tersebut, investasi Malaysia di Indonesia tercatat sebesar USD 4,06 miliar, naik 21,4 persen dari tahun sebelumnya.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img