Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan komitmennya agar PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang telah dinyatakan pailit, tetap menjalankan asas keberlanjutan usaha (going concern).
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/1), Menaker menekankan pentingnya menjaga operasional perusahaan tekstil terbesar di Indonesia tersebut. “Itu kan harapan kita, harapan kita seperti itu,” kata Menaker.
Ia menambahkan, pemerintah terus memantau perkembangan yang terjadi di perusahaan yang berlokasi di Jawa Tengah ini dan telah berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mencari solusi terbaik.
“Dengan Pak Menko (Perekonomian), nanti kita coba monitor bersama,” ujarnya.
Menaker juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan para kurator yang ditunjuk oleh Pengadilan Niaga Semarang untuk menangani kepailitan Sritex. “Kemarin kami sudah pernah ketemu, nanti kita lihat lagi,” katanya pula.
Pengadilan Niaga Semarang yang sebelumnya menetapkan perusahaan tekstil Sritex pailit, menunjuk empat kurator atau pihak yang bertanggung jawab mengurus kepailitan perusahaan.
Keempat kurator tersebut masing-masing Deni Ardiansyah, Nur Hidayat, Fajar Romy Gumilar, dan Nurma Candra Yani Sadikin. Sementara untuk hakim pengawas dalam proses pailit PT Sritex ialah Haruno Patriadi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita juga turut serta dalam upaya menjaga keberlangsungan Sritex. Menperin Agus menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan para kurator untuk memastikan perusahaan tetap berproduksi dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
“Jadi kami akan melakukan pendekatan dengan mereka, dengan kurator. Agar kita sama-sama mengedepankan kepentingan nasional kita. Dan mengajak kurator itu juga bisa merasakan, untuk melihat pentingnya sektor tekstil,” kata Menperin Agus ditemui di Jakarta, Jumat (3/1).
Ia menambahkan, permasalahan yang dihadapi Sritex cukup kompleks, namun pemerintah berkomitmen untuk mendukung perusahaan ini agar terus beroperasi, mengingat perannya yang besar di pasar internasional dan banyaknya tenaga kerja yang bergantung pada perusahaan ini.
Meski demikian, Menperin Agus mengupayakan untuk memastikan Sritex bisa terus melakukan produksi, itu karena selain perusahaan tekstil yang berlokasi di Jawa Tengah tersebut memiliki jumlah karyawan yang banyak, juga mempunyai kredibilitas yang baik di pasar internasional.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News