PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD aktif mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memasok bahan baku lokal seperti garam, gula, beras, minyak goreng, tepung terigu, kecap manis, dan susu. Inisiatif ini bertujuan memperkuat industri pangan nasional dengan memprioritaskan produk dalam negeri dibanding impor.
Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menjelaskan bahwa ID FOOD memasok bahan baku ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tangerang, Bandung, Bogor, dan Palu.
“Melalui lini bisnis perdagangan dan distribusi, ID FOOD memasok bahan baku pangan produksi lokal ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Tangerang, Bandung, Bogor, dan Palu,” ujar Sis Apik dalam keterangan di Jakarta, Rabu (22/1).
Sis Apik mengatakan dukungan ID FOOD dalam program ini akan terus didorong dan diperkuat secara bertahap. Saat ini telah dilakukan penjajakan kerja sama pemenuhan pasokan bahan baku kepada 190 dapur MBG.
Selain mendorong peningkatan volume pasokan, upaya menambah suplai bahan baku pangan untuk MBG juga akan dilakukan ID FOOD dengan menambah jenis pangan yang disalurkan, seperti telur ayam dan daging ayam.
Untuk mendukung pasokan telur ayam dan daging ayam pada MBG ini, di awal bulan ID FOOD telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan puluhan koperasi dan asosiasi peternak ayam dan petelur.
“Para peternak lokal tersebut sebelumnya pernah bermitra sebagai suplier dalam program bantuan pangan stunting tahun 2024 yang dijalankan ID FOOD. Sehingga dipastikan telur ayam dan daging ayam yang siap dipasok untuk MBG merupakan 100 persen produksi peternak lokal,” katanya.
Sis Apik memastikan koperasi dan asosiasi yang telah digandeng untuk mendukung program ini tersebar di provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.
ID FOOD secara reguler terus melakukan monitoring stok serta harga telur ayam dan daging ayam di masing-masing koperasi.
Menurut Sis Apik, ID FOOD telah berpengalaman dalam pelaksanaan penyerapan dan penyaluran komoditas telur ayam dan daging ayam.
“Dalam program bantuan pangan stunting, kurang lebih per tahun kami menyalurkan sebanyak 8,6 juta paket telur ayam dan daging ayam. Jumlah ini dapat dipenuhi melalui kerja sama yang baik dengan ribuan peternak lokal yang tergabung ke dalam koperasi dan asosiasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sis Apik mengatakan, peran aktif ID FOOD dalam program MBG ini juga merupakan bentuk komitmen perusahaan mendukung suksenya program 100 hari Presiden Prabowo.
Langkah ini merupakan dukungan untuk percepatan swasembada pangan. Diharapkan, melalui penyerapan produk pertanian dan peternakan lokal untuk bahan baku MBG, maka ekosistem pangan nasional akan semakin kuat.
“Januari 2025 ini sudah masuk 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo, bertepatan dengan mulai diluncurkannya program MBG pada Januari ini. Dukungan lintas stakeholder sangat penting untuk memastikan program tersebut tepat sasaran, guna mewujudkan tujuan Indonesia Emas 2045,” kata Sis Apik.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News