Minggu, Februari 9, 2025
spot_img

Ekspor Indonesia ke Negara BRICS Tembus 33,91%

Porsi ekspor Indonesia ke negara-negara pendiri BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) mencapai 33,91% dari total ekspor non-migas Indonesia pada tahun 2024. Data ini menunjukkan pentingnya pasar BRICS bagi ekonomi Indonesia, meskipun nilai ekspor ke kelompok ini mengalami sedikit penurunan.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia ke lima negara BRICS pada tahun 2024 mencapai USD 84,37 miliar, turun dari USD 85,64 miliar pada 2023. Sementara itu, total ekspor Indonesia ke seluruh dunia pada 2024 meningkat menjadi USD 248,83 miliar dari USD 242,85 miliar di tahun sebelumnya.

- Advertisement -

“Sehingga total nilai ekspor ke lima negara BRICS ini beri kontribusi terhadap total ekspor non migas Indonesia sebesar 33,91% pada 2024,” kata Amalia saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2025).

China menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 60,22 miliar, meski turun dari USD 62,33 miliar pada 2023. Porsi ekspor Indonesia ke China dibanding empat negara inti BRICS lainnya sebesar 24,20%. Barang yang diekspor ke China meliputi besi dan baja (USD 16,07 miliar), bahan bakar mineral (USD 13,89 miliar), dan nikel serta produk terkait (USD 6,26 miliar) sepanjang 2024.

- Advertisement -

India menempati posisi kedua dengan nilai ekspor USD 20,32 miliar, naik tipis dari USD 20,28 miliar di 2023. Ekspor utama ke India mencakup bahan bakar mineral (USD 6,98 miliar), lemak dan minyak hewani atau nabati (USD 3,96 miliar), serta besi dan baja (USD 1,86 miliar).

Selanjutnya ialah ke Brasil dengan porsi sebesar 0,69%. Nilai ekspor Indonesia ke negara itu pada 2024 sebesar US$ 1,72 miliar yang terdiri dari lemak dan minyak hewani atau nabati US$ 476,51 juta, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya US$ 247,87 juta, serta kendaraan dan bagiannya US$ 186,64 juta.

Rusia menempati posisi ke empat negara tujuan ekspor Indonesia dalam kelompok BRICS dengan porsi 0,53%. Nilainya sebesar US$ 1,31 miliar, naik cukup tinggi dibanding catatan pada 2023 yang hanya sebesar US$ 910 juta.

Barang ekspor Indonesia ke Rusia terdiri dari lemak dan minyak hewani atau nabati US$ 733,9 juta, kakao dan olahannya US$ 140,02 juta, serta kopi, teh, dan rempah-rempah yang senilai US$ 115,95 juta.

- Advertisement -

Terakhir ialah ke Afrika Selatan dengan porsi 0,31% dari total ekspor Indonesia ke lima negara BRICS. Nilainya sebesar US$ 780 juta pada 2024, atau turun dari catatan pada 2023 yang senilai US$ 840 juta.

Ekspor Indonesia ke Afrika Selatan di antaranya berupa lemak dan minyak hewani atau nabati senilai US$ 316,71 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya uS$ 63,94 juta, dan kertas, karton, maupun barang daripadanya sebesar US$ 61,88 juta.

“Jika dirinci menurut negaranya, dari 5 negara BRICS ekspor non migas Indonesia terbesar ke Tiongkok dengan share 24,2% dari total ekspor non migas,” tutur Amalia.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img