Selasa, Februari 18, 2025
spot_img

Bahlil Isyaratkan Setop Ekspor Gas Demi Kebutuhan Domestik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengindikasikan kemungkinan penghentian ekspor gas guna memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat. Rencana ini telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan energi nasional.

“Kalau kita belum cukup mohon maaf Bapak Presiden atas arahan Bapak Presiden kami belum mengizinkan untuk ekspor, tapi kalau kebutuhan dalam negeri sudah cukup kita akan melakukan ekspor,” ujar Bahlil di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, melalui siaran Youtube Kementerian ESDM, Senin (20/1).

- Advertisement -

Kebijakan ini diperkirakan akan menuai reaksi dari negara-negara tujuan ekspor gas Indonesia. Namun, pemerintah berkomitmen untuk memastikan pasokan dalam negeri tidak kekurangan. “Jadi ini juga saya yakin bahwa negara lain akan agak sedikit merasa gimana-gimana begitu karena kita sekarang orientasi kita harus memenuhi kebutuhan dalam negeri,” jelasnya.

Proyeksi kebutuhan gas dalam negeri terus meningkat, terutama untuk pembangkit listrik energi terbarukan. Pada 2025, sekitar 71 persen atau 1.471 BBTUD akan dialokasikan untuk sektor ini, dan jumlah tersebut diprediksi melonjak menjadi 2.659 BBTUD pada 2034.

- Advertisement -

“Jadi saya minta izin pak Presiden, dalam perencanaan kami ke depan seluruh konsesi-konsesi gas yang ada di Indonesia kami akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri khususnya energi dan bahan baku hilirisasi,” pungkasnya.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img